Abstrak


Strategi Pemasaran Agroindustri Jamu Di Kabupaten Sukoharjo (Studi Kasus di Agroindustri Jamu UD. GATUTKACA)


Oleh :
Danny Tri Saputra - H0812032 - Fak. Pertanian

ABSTRAK
Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi pertanian cukup tinggi, salah satunya potensi tanaman yang telah digunakan sebagai obat tradisional sejak dulu. Jamu yang merupakan obat tradisional Indonesia. Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki potensi usaha jamu yang cukup besar. Hal tersebut dibuktikan dengan telah dideklarasikannya Kabupaten Sukoharjo sebagai Kabupaten Jamu. Kondisi ini menunjang berkembangnya agroindustri jamu di Kabupaten Sukoharjo, salah satunya agroindustri jamu UD. GATUTKACA. Namun dalam perkembangannya, agroindustri jamu UD. GATUTKACA menghadapi beberapa kesulitan terkait pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pemasaran, merumuskan alternatif strategi pemasaran,  dan menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran  produk agroindustri jamu UD. GATUTKACA.
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Jenis data yang digunakan adalah  data  primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan pencatatan. Sumber informan terdiri dari tiga informan dari pihak agroindustri jamu UD. GATUTKACA, pemasar tiga responden, satu pemasok simplisia, delapan konsumen, dua pesaing, dan dua instansi pemerintah. Metode analisis data menggunakan analisis matriks Internal External (IE), matriks Strenght, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT), dan matriks Quantitative Strategic Planning (QSP).
Hasil penelitian menunjukan bahwa pemasaran produk agroindustri jamu UD. GATUTKACA berdasarkan perolehan total nilai tertimbang pada matriks IFE EFE memiliki kekuatan terbesar pada pemilik mempunyai usaha lain yang dapat membantu usaha agroindustri jamu UD. GATUTKACA dengan skor 0,360, kelemahan terbesar terdapat pada belum adanya tenaga kerja khusus dibidang pemasaran dan  jumlah pedagang perantara yang masih terbatas dengan skor masing-masing 0,168, sedangkan peluang terbesar adalah adanya dukungan pemerintah dengan skor 0,432, dan ancaman terbesar adalah berkembangnya industri jamu nasional dengan skor 0,170. Berdasarkan matiks IE maka diketahui bahwa agroindustri jamu UD. GATUTKACA berada pada sel V yaitu “menjaga dan mempertahankan” dengan alternatif strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk yang dapat direkomendasikan terdiri dari meningkatkan loyalitas konsumen  dengan menjaga kualitas produk dan pelayanan kepada konsumen, meningkatkan kepercayaan konsumen melalui sertifikasi produk, melakukan perbaikan pada manajemen tenaga kerja, melakukan kegiatan penjualan menarik seperti promo potongan harga, pemberian bonus, dan tester bagi konsumen, melakukan perencanaan produksi yang baik untuk efisiensi biaya, dan menambah tenaga profesional di bagian pemasaran untuk membantu penetrasi dan pengembangan pasar
Dengan demikian diketahui prioritas strategi yang dapat dilakukan oleh agroindustri jamu UD. GATUTKACA adalah strategi menambah tenaga profesional di bagian pemasaran untuk membantu penetrasi dan pengembangan pasar yang lebih luas dengan perolehan total nilai daya tarik  dalam matriks QSPM sebesar 5,302. Saran yang dapat direkomendasikan untuk agroindustri jamu di Kabupaten Sukoharjo adalah melakukan penambahan dan pengadaan tenaga kerja khusus pemasaran seperti sales produk. Hal ini dilakukan untuk pengembangan pasar pada produknya di wilayah lain yang potensial dan menguatkan pasar yang ada. Selain itu diperlukan pula inovasi dalam promosi seperti penggunaan media online untuk mencakup wilayah lebih luas dan melakukan kegiatan penjualan yang inovatif dan menarik seperti pemberian bonus dan hadiah untuk menarik minat konsumen.