ABSTRAK
Latar Belakang : Angka kejadian demam tifoid di negara berkembang seperti
Indonesia mencapai 500/100.000 penduduk dan angka kematiannya tinggi. RSUD
Surakarta di tahun 2015 telah merawat sebanyak 1742 pasien balita dengan 7,63%
adalah balita sakit dengan demam tifoid.
Tujuan : Untuk mempelajari dan memahami asuhan kebidanan pada kasus
demam tifoid di RSUD Surakarta secara komprehensif.
Metode : Observasional deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek
penelitian balita W dengan demam tifoid. Tempat RSUD Surakarta. Cara
pengambilan data melalui wawancara, observasi langsung dan studi dokumen
rekam medik. Analisis data dilakukan secara deskriptif berdasarkan 7 langkah
Varney.
Hasil : Balita W datang dengan keluhan demam naik turun sejak 7 hari yang lalu,
mual - muntah dan nafsu makan menurun. Lidah kotor, bibir kering, pecah –
pecah, perut kembung dan nyeri ulu hati. Titer S.Thypi O dalam darah 1/320.
Pasien diberikan terapi simptomatik dan antibiotik selama 5 hari. Kondisi pasien
membaik ditandai dengan KU baik, kesadaran composmetis, anak tidak demam
dalam 24 jam terakhir dan nafsu makan membaik. Kesenjangan tidak dilakukan
observasi output dan monitor gejala laboratoris.
Kesimpulan : Balita W dengan demam tifoid telah mendapat terapi simptomatik
dan antibiotik selama 5 hari, mengalami perbaikan KU. Tidak dilakukan observasi
output dan monitor gejala laboratoris.
Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Balita Sakit, Demam Tifoid