Abstrak


Strategi Pengembangan Agrowisata Kampung Coklat di Kabupaten Blitar


Oleh :
Fitri Fauziyah - H0812069 - Fak. Pertanian

Indonesia merupakan negara agraris dengan kondisi iklim dan tanah yang beragam sehingga menyebabkan beragam pula jenis tanaman atau komoditas yang tumbuh serta berkembang di Indonesia. Hal ini turut mendorong berkembangnya sektor pertanian sebagai salah satu sektor yang berperan dalam menyokong perekonomian nasional. Agrowisata merupakan salah satu bisnis wisata di bidang pertanian. Agrowisata memiliki peluang yang besar untuk berkembang sebagai bentuk peningkatan nilai tambah sektor pertanian. Pengembangan usaha agrowisata membutuhkan manajemen yang prima antar subsistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal agrowisata Kampung Coklat di Kabupaten Blitar, merumuskan alternatif strategi pengembangan dan menentukan prioritas strategi pengembangan agrowisata Kampung Coklat di Kabupaten Blitar.

Metode dasar penelitian adalah deskriptif analitis. Lokasi penelitian yaitu agrowisata Kampung Coklat di Kabupaten Blitar. Metode penentuan responden secara purposive. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan adalah (1) Matriks Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) untuk mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal, mengetahui posisi, dan merumuskan alternatif strategi pada agrowisata Kampung Coklat di Kabupaten Blitar, (2) Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) untuk mengevaluasi alternatif strategi dan menentukan prioritas strategi pengembangan agrowisata Kampung Coklat di Kabupaten Blitar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal terdiri dari dua dimensi yaitu kekuatan finansial (FS) meliputi modal kerja dan laba serta keunggulan kompetitif (CA) meliputi tata kelola perusahaan (organisasi), pemasaran, dan kepuasan konsumen. Faktor eksternal terdiri dari dua dimensi yaitu stabilitas lingkungan (ES) meliputi perubahan teknologi, tekanan kompetitif, resiko bisnis, dan peran pemerintah serta kekuatan industri (IS) meliputi potensi laba dan utilisasi sumber daya. Total skor yang diperoleh dari matriks SPACE adalah (2,87;2,77) dan menunjukkan posisi agrowisata Kampung Coklat berada pada kuadran agresif. Berdasarkan posisi tersebut maka dirumuskan dua belas alternatif strategi. Berdasarkan wawancara dengan pengelola agrowisata Kampung Coklat maka dipilih empat alternatif strategi yang dirasa sesuai dengan kondisi yang ada saat ini dan dapat diterapkan di agrowisata Kampung Coklat yaitu mendirikan pabrik pengolahan biji kakao di daerah Blitar, menjalin kerjasama dengan distributor di berbagai daerah, memasukkan aktivitas petik buah kakao ke dalam paket wisata edukasi, serta melakukan perluasan lokasi area agrowisata dan penambahan wahana pertanian. Prioritas strategi yang terpilih berdasarkan perhitungan matriks QSP adalah mendirikan pabrik pengolahan biji kakao di daerah Blitar dengan nilai TAS (Total Attractive Score) sebesar 6,71.