Abstrak


Kinerja Reproduksi Sapi Potong Simmental Peranakan Ongole (Simpo) di Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri


Oleh :
Muzakky Wikantoto - H0508067 - Fak. Pertanian

Sapi merupakan penghasil daging utama di Indonesia, namun permintaan daging jauh lebih besar daripada ketersediaannya di dalam negeri. Perlu dilakukan upaya peningkatan produksi dengan cara peningkatan populasi, produktivitas dan kemampuan reproduksi sapi. Kecamatan Eromoko merupakan daerah dengan jumlah populasi terbanyak di wilayah Kabupaten Wonogiri. Salah satu cara mengetahui kinerja reproduksi adalah dengan mengidentifikasi penampilan reproduksi dari sapi induk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja reproduksi sapi potong di Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel 60 ekor sapi Simmental Peranakan Ongole (SIMPO) yang telah beranak minimal satu kali di Kecamatan Eromoko pada bulan April 2016. Desa yang dipilih dibagi dalam tiga kategori berdasarkan populasinya yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Variabel yang diamati adalah; deteksi estrus, post partum mating (PPM), days open (DO), service per conception (S/C), conception rate (CR), dan calving interval (CI). Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan deteksi estrus oleh peternak sudah spesifik, PPM: 5,83 + 2,34 bulan, DO: 6,88 + 2,39 bulan, S/C: 1,52 + 0,60 kali, CR: 51,67 %, dan CI 16,35 + 2,40 bulan. Simpulan dari penelitian ini kinerja reproduksi sapi potong SIMPO di Kecamatan Eromoko secara umum sudah baik dilihat dari nilai S/C dan CR. Tetapi kemampuan deteksi estrus yang baik tidak didukung dengan manajemen perkawinan induk yang optimal sehingga menyebabkan keterlambatan pelaksanaan PPM dan memperpanjang nilai CI.