;

Abstrak


Hubungan Kadar Hormon Tiroid Dengan Mortalitas Pada Anak Sakit Kritis


Oleh :
Ony Sapto Pramana - S591208003 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan.  Menganalisis  hubungan kadar hormon tiroid dengan mortalitas dan menganalisis faktor risiko mortalitas pada anak sakit kritis.

Metode. Penelitian bersifat kohort prospektif dilakukan pada bulan Mei hingga Juli 2016 di PICU dan HCU RS Dr. Moewardi Surakarta. Sampel sebanyak 40  anak diambil secara konsekutif. Data dianalisis dengan program SPSS 22.0 menggunakan uji statistik uji t independen, regresi logistik dan korelasi Spearman.

 Hasil. Dari 40 anak terdapat 21 orang  laki-laki, 25 orang dengan penyakit non bedah dan 27 orang tidak malnutrisi. Kejadian Euthyroid Sick syndrom (ESS) terdapat pada 27 (67,5%) anak dan 8 (29,6%) diantaranya meninggal. Faktor risiko yang berhubungan dengan mortalitas adalah : skor PELOD ≥20, sepsis dan penggunaan inotropik. Hasil analisis multivariat menunjukkan skor PELOD ≥20 merupakan faktor risiko utama mortalitas (p = 0,042; OR 14,48; 95% CI 1,10 hingga 190,42). ESS berhubungan dengan mortalitas tetapi secara statistik tidak bermakna (p = 0,120; OR 5,05; 95% CI 0,56 hingga 45,64). Jenis kelamin, usia, status gizi dan jenis penyakit tidak berhubungan dengan mortalitas. Kadar hormon tiroid menunjukkan adanya korelasi negatif dengan mortalitas,  berturut-turut TSH (r = -0,07; p=0,69), FT4 (r= -0,38; 0,017) dan FT3 (r= -0,49; p=0,002).

Kesimpulan. Kadar hormon  FT4 dan FT3 berhubungan dengan mortalitas pada anak sakit kritis. ESS terjadi pada 67,5% anak sakit kritis dan Skor PELOD ≥20 merupakan  faktor risiko mortalitas.

Kata kunci: hormon tiroid, mortalitas, sakit kritis