ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal, lama usaha, waktu usaha, tenaga kerja, dan jarak usaha terhadap keuntungan pedagang HIK di Kabupaten Boyolali. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk meneliti apakah terdapat perbedaan berarti antara variabel status usaha dan lokasi usaha terhadap keuntungan pedagang HIK di Kabupaten Boyolali dalam sebulan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dengam alat analisis yang digunakan adalah dengan regresi linier berganda, uji beda 2 mean independen, dan uji beda 3 mean one-way anova. Terdapat satu variabel dependent yaitu keuntungan dan 7 variabel independent yaitu variabel modal, lama usaha, waktu usaha, jumlah tenaga kerja, status usaha, dan lokasi usaha.
Hasil regresi dengan signifikansi 10% menunjukkan bahwa modal, lama usaha, waktu usaha, tenaga kerja, dan jarak usaha berpengaruh positif terhadap keuntungan pedagang, sedangkan waktu usaha menunjukkan pengaruh negatif terhadap keuntungan HIK di Kabupaten Boyolali. Dari hasil uji beda 2 mean independen dan one-way anova menunjukkan bahwa status usaha tidak memiliki perbedaan signifikan terhadap keuntungan pedagang, sedangkan lokasi usaha yaitu perkampungan, Kota Kecamatan, dan Kota Kabupaten memiliki perbedaan yang signifikan terhadap keuntungan pedagang HIK di Kabupaten Boyolali.
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah pemerintah supaya memperhatikan keberadaan dari usaha warung HIK. Pemerintah diharapkan memberikan bantuan dalam bentuk permodalan dan perijinan, selain itu pemerintah harus memperhatikan pemerataan pembangunan daerah, supaya terbentuk pusat perekonomian baru yang nantinya akan bermanfaat bagi keberlanjutan usaha warung HIK.
Kata Kunci: Sektor Informal, HIK, Keuntungan, Modal, Lama Usaha, Waktu Usaha, Tenaga Kerja, Jarak Usaha, Status Usaha, Lokasi Usaha
