Abstrak


Analisis permintaan Jepang terhadap komoditas udang Indonesia tahun 1978-2003


Oleh :
Tanti Triyani - F0101008 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Tanti Triyani NIM. F0101008 ANALISIS PERMINTAAN JEPANG TERHADAP KOMODITAS UDANG INDONESIA Latar belakang dari penelitian ini adalah adanya permintaan Jepang terhadap komoditas udang yang sangat tinggi, di sisi lain pangsa ekspor komoditas udang Indonesia di pasaran Jepang sangat tinggi, selain itu juga adanya kebijakan antidumping yang dilakukan AS terhadap enam negara produsen udang utama di dunia menyebabkan keenam negara tersebut membelokkan tujuan ekspornya ke Jepang, serta adanya pengenaan kebijakan pengetatan impor yang dilakukan oleh pemerintah Jepang terhadap komoditas udang Indonesia. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari variabel-variabel independen yaitu harga komoditas udang Indonesia (fob) (LPX), cadangan devisa (LCD), PDB riil Jepang (LPDBJ), dan kurs nominal Yen/US$ (LKurs) terhadap permintaan Jepang terhadap komoditas udang Indonesia(LMX). Jenis data dalam penelitian ini adalah data time series yang dimulai tahun 1978 sampai dengan tahun 2003. Untuk menguji hipotesis digunakan uji Error Correction Model (ECM). Namun sebelumnya dilakukan pemilihan model dengan uji MWD test dan model yang dipilih adalah model Error Correction Model (ECM) double log linear. Pengujian dilanjutkan dengan uji stasioneritas yaitu unit root test, uji derajat integrasi, dan uji kointegrasi. Pada unit root test semua data belum stasioner, oleh sebab itu perlu dilakukan uji derajat integrasi dan ternyata semua data stasioner pada ordo dua serta saling berkointegrasi pada ordo satu. Berdasarkan pengujian asumsi klasik menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas, tidak ada heteroskedastisitas, dan tidak ada autokorelasi. Berarti pula bahwa model regresi dengan ECM double log linear menunjukkan hubungan yang valid atau BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Berdasarkan uji Error Correction Model (ECM) double log linear bahwa dalam jangka pendek dan jangka panjang semua variabel, yaitu: LPX, LCD, LPDBJ, dan LKurs, secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap LMX. Tetapi secara parsial, hanya variabel LPX, LCD, dan LKurs yang berpengaruh secara signifikan terhadap LMX. Nilai koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,870917. artinya sebesar 87,0917% faktor jangka pendek dan jangka panjang dari variabel LPX, LCD, LPDBJ, dan LKurs dapat menjelaskan variasi perubahan LMX, sedangkan sisanya 12,9083% dipengaruhi faktor lain diluar model. Hubungan antara variabel independen terhadap dependennya dari hasil uji dengan ECM double log linear menunjukkan bahwa variabel LPX dalam jangka pendek memiliki hubungan negatif (inelastis) terhadap LMX, dan dalam jangka panjang hubungannya positif (inelastis) terhadap LMX. Variabel LCD, dalam jangka pendek memiliki hubungan negatif (inelastis) terhadap LMX, dan dalam jangka panjang hubungannya positif (inelastis) terhadap LMX. Variabel LPDBJ dalam jangka pendek dan jangka panjang hubungannya negatif (inelastis) terhadap LMX. Variabel LKurs dalam jangka pendek (elastis) dan jangka panjang (inelastis) hubungannya negatif terhadap LMX. Setelah mengkaji hasil penelitian ini, peneliti menyarankan perlunya usaha dari eksportir Indonesia untuk lebih meningkatkan kualitas produknya sehingga tidak kalah dengan eksportir negara lain. Perlunya dilakukan peningkatan ekpsor perikanan sehingga dapat mengeruk devisa dari budidaya udang dalam negeri. Perlu dilakukan pengembangan sayap dengan cara memindahkan pasokan produk udangnya dari Jepang ke pasaran AS yang mulai ditinggalkan oleh negara yang terkena kebijakan antidumping AS. Pemerintah Indonesia hendaknya berupaya menjaga daya saing produk ekspornya dengan melakukan intervensi di pasar valas.