Abstrak


Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat dari Asam Akrilat dan N-Butanol Menggunakan Distilasi Reaktif Kapasitas 60.000 Ton/Tahun


Oleh :
Jemy Harris P.p. - I0508097 - Fak. Teknik

INTISARI

 Normal butil akrilat banyak digunakan sebagai bahan antara pada industri
cat, bahan perekat, seal, tekstil, plastik. Dalam memenuhi kebutuhan impor n-butil
akrilat di Indonesia serta melihat kondisi pasar n-butil akrilat yang sangat
kondusif, maka dirancanglah pabrik n-butil akrilat kapasitas 60.000 ton/tahun
dengan bahan baku asam akrilat dari PT. Nippon Shokubai sebanyak 0,70 kg/kg
produk dan n-butanol dari PT. Petro OXO Nusantara sebanyak 0,88 kg/kg produk.
Selain memproduksi n-butil akrilat, pabrik ini menghasilkan produk samping
berupa asam akrilat 75% w/w sebanyak 10.865 ton/tahun yang juga berpotensi
untuk di recycle sebagai bahan baku. Pabrik mulai didirikan di Cilegon, Banten
pada tahun 2017 dan mulai beroperasi pada tahun 2019. Pada tahun 2019 harga
asam akrilat diproyeksikan senilai US$ 1,43/kg, sedangkan n-butanol berharga
US$ 1,21/kg. Harga produk utama n-butil akrilat senilai US$ 5,51/kg dan produk
samping asam akrilat senilai US$ 1,10/kg.
 Reaksi pembuatan n-butil akrilat dilakukan dengan meraksikan asam
akrilat dengan n-butanol dalam Reaktif Distilasi (RD) pada kondisi tekanan 1 bar
dan suhu 70 °C – 130 °C. Reaksi eksotermis dengan perbandingan mol umpan
asam akrilat dengan n-butanol adalah 1 : 1,043. Di dalam RD terjadi reaksi dan
dilanjutkan dengan pemurnian. Konversi produk n-butil akrilat mencapai 0,97. nButil

akrilat dikeluarkan sebagai hasil bawah dengan kemurnian 99,9% w/w.
Hasil atas RD kemudian diumpankan menuju decanter untuk memisahkan n-butil
akrilat dan n-butanol yang tidak larut dalam air. Fase ringan dari decanter
kemudian masuk ke MD yang digunakan untuk menghasilkan produk samping.  
Unit pendukung proses meliputi unit pengadaan air (air pendingin, umpan
boiler, konsumsi dan sanitasi) yang bersumber dari air laut sebesar 0,06 m
/kg
produk, unit pengadaan steam sebesar 1,65 kg/kg produk, unit pengadaan listrik
sebesar 353,83 kW atau sebesar 0,04 kWh/kg produk, yang akan disuplai oleh
PLN dan sebagai cadangan digunakan generator dengan bahan bakar IDO
sebanyak 0,008 liter/kg produk, unit pengadaan udara tekan 0,01 m3/kg produk
dan unit pengadaan batubara 0,04 kg/kg produk. Unit pengolahan limbah
digunakan untuk mengolah limbah pabrik berupa cairan hasil atas menara distilasi
(MD). Bentuk perusahaan adalah PT (Perseroan Terbatas) dengan struktur
organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam
kerja, terdiri dari karyawan shift dan non shift.
 Hasil analisa ekonomi terhadap perancangan pabrik n-butil akrilat
diperoleh bahwa total investasi (TCI) sebesar Rp 1.406.491.778.213,-, total biaya
produksi per kg produk sebesar Rp 541.034.266,-, dari analisa kelayakan
diperoleh hasil Return of Investment (ROI) setelah pajak 31,76%. Pay Out Time
(POT) didapatkan 1,12 tahun setelah pajak. Break Event Point (BEP) sebesar
51,02%, Shut Down Point (SDP) sebesar 44,62% dan Discounted Cash Flow
(DCF) sebesar 41,24%. Dari hasil analisis ekonomi, dapat disimpulkan bahwa
pabrik n-butil akrilat layak dipertimbangkan untuk realisasi pembangunannya.