Abstrak
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pengendalian PersediaanObat Gawat Darurat Prioritas I RSUD Dr Moewardi Surakarta
Oleh :
Miftakhul Arfah Hadiani - I0303036 - Fak. Teknik
RSUD DR Moewardi adalah rumah sakit pemerintah daerah Tingkat I propinsi Jawa Tengah di Surakarta yang memberikan pelayanan kesehatan. Salah satu fasilitas rumah sakit yang penting adalah divisi farmasi, beberapa dari tugas Divisi Farmasi yaitu memesan, merencanakan, dan mengontrol persediaan obat. Terdapat 1200 jenis obat yang terbagi menjadi obat gawat darurat dan obat bukan gawat darurat. Obat Gawat Darurat (OGD) berfungsi sebagai life saving yang terbagi menjadi OGD Prioritas I, Prioritas II, dan Prioritas III. OGD Prioritas I adalah 57 obat yang memiliki tingkat manajemen tertinggi dan tidak memiliki toleransi kekosongan. Dalam melakukan pengendalian persediaan obat, rumah sakit belum mengaplikasikan suatu sistem pengendalian persediaan obat. Sistem pemesanan hanya berdasarkan perencanaan tanpa mempertimbangkan status on-hand. Hal ini menyebabkan terjadinya penumpukan atau bahkan kekurangan obat. Di samping itu, obat-obatan memiliki tanggal kadaluarsa. Ketika hampir kadaluarsa 3 bulan kemudian, obat-obatan tersebut harus ditukar ke PBF. Kadang-kadang keterlambatan penukaran terjadi di Rumah Sakit. Untuk itu diperlukan suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang bertujuan untuk memberikan peringatan awal penukaran obat yang yang akan kadaluarsa 3 bulan lagi dan juga menentukan jumlah dan waktu pemesanan. Tahap pertama dari perancangan SPK ini yaitu perancangan basis model dengan menggunakan Hybrid Inventory Control System yang merupakan kombinasi dari sistem Reorder Point (ROP) dan sistem periodic review. Tahap kedua yaitu perancangan basis data yang meliputi normalisasi dan Entity Relationship Diagram. Tahap terakhir yaitu perancangan user interface yang meliputi proses input dan output. Dari hasil pengujian, SPK ini mampu menentukan jumlah dan waktu pemesanan serta memberikan peingatan awal untuk menukarkan obat-obatan yang akan kadaluarsa 3 bulan kemudian.
Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Hybrid Inventory Control System Persediaan Obat.