Abstrak


Model Determinan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja yang Sudah Menikah dalam Upaya Promosi Kesehatan Reproduksi


Oleh :
Eny Retna Ambarwati - T611108010 - Sekolah Pascasarjana

menikah sebelum berusia 18 dan 50 juta di bawah usia 15 tahun. Data menunjukkan
kejadian pernikahan usia muda di Indonesia masih tinggi, hal ini dapat mempengaruhi
kesehatan reproduksi pada masa perkawinan, yang meliputi perawatan kehamilan,
pertolongan persalinan, perawatan nifas. Perkawinan usia muda menjadi perhatian
penentu kebijakan serta perencana program karena berisiko tinggi terhadap kegagalan
perkawinan, kehamilan usia muda yang berisiko kematian maternal, serta risiko tidak
siap mental untuk membina perkawinan dan menjadi orang tua yang bertanggung jawab
yang berdampak pada rendahnya kualitas keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk
merumuskan model determinan kesehatan reproduksi pada remaja yang sudah menikah
di Kabupaten Sleman. Hipotesis yang diajukan adalah determinan tingkat pengetahuan
kesehatan reproduksi, pola asuh demokratis orang tua, penyuluhan PIKR, dukungan
teman sebaya secara simultan berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung
terhadap kesehatan reproduksi pada remaja wanita yang sudah menikah yang
dimediasi tingkat kedewasaan perkawinan.
Penelitian ini menggunakan survei dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian
ini adalah remaja wanita yang telah menikah sejumlah 208 orang, menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpul data. Pengambilan sampel menggunakan multistage
proportional random sampling dengan analisis Structural Equation Model (SEM)
program Amos 20.
Hasil Goodness of fit model menunjukkan chi square 277.650, probabilitas signifikansi =
0.063, relative chi-square = 1.143, RMSEA = 0.026, GFI = 0.905, = GFI = 0.879, NFI =
0.676, TLI 0.712. Tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi, pola asuh demokratis
orang tua, penyuluhan PIKR, dukungan teman sebaya berpengaruh signifikan secara
langsung maupun tidak langsung terhadap tingkat kesehatan reproduksi pada remaja
yang sudah menikah dengan dimediasi tingkat kedewasaan perkawinan.
Kesimpulan: Model promosi kesehatan untuk meningkatkan kesehatan reproduksi pada
remaja yang sudah menikah melalui kedewasaan perkawinan dengan mengoptimalkan
penyuluhan PIKR, pengetahuan kesehatan reproduksi, pola asuh demokratis orang tua,
dukungan teman sebaya.
Kata kunci: kesehatan reproduksi, remaja yang sudah menikah