;

Abstrak


Akulturasi Antar Budaya Masyarakat Pendatang dengan Pribumi di Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Studi Komunikasi Antar Budaya Antara Etnis Tionghoa dengan Etnis Melayu dan Dayak di Singkawang)


Oleh :
Dea Varanida - S221408003 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui dan menganalisis proses akulturasi sehingga menciptakan integrasi di kota Singkawang. Akulturasi merupakan perpaduan antara kedua budaya yang terjadi dalam kehidupan yang serasi dan damai. Proses akulturasi terjadi karena perpaduan antara dua budaya oleh etnis yang berbeda pula. Etnis adalah penggolongan manusia berdasarkan kepercayaan, nilai, kebiasaan, adat istiadat, norma bahasa, sejarah, geografis dan hubungan kekerabatan. Sementara itu proses akulturasi terjadi didukung oleh proses komunikasi. Komunikasi antarbudaya membentuk identitas antara masyarakat Tionghoa dengan masyarakat pribumi yang terjadi di Kota Singkawang, sehingga membangun integrasi sosial di kota multi etnis ini.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi komunikasi. Teknik pengambilan sampel/informan menggunakan Purposive Sampling kemudian dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data yaitu teknik snowball sampling. Informan berjumlah 10 orang dan juga menggunakan metode analisis data dari dokumen-dokumen baik pribadi maupun yang bersumber dari tempat penelitian secara langsung maupun dari media internet.
Hasil penelitian menunjukkan adanya proses adaptasi yang menghasilkan akulturasi sehingga membuat integrasi antara kedua etnis tersebut melalui budaya yang dilakukan oleh komunikator dan komunikan dalam hal ini adalah Etnis Tionghoa dan etnis Pribumi. Proses komunikasi yang berjalan lancar karena adanya penguasaan bahasa oleh kedua etnis. Pada saat ini kedua etnis tersebut sudah dapat berbahasa dan memahami kedua bahasa dari etnis tersebut sehingga proses akulturasi berjalan dengan baik dan tanpa pemaksaan. Proses akulturasi menghasilkan Perayaan Tatung dengan fenomena budaya khas Kota Singkawang Akulturasi yang terjadi antar kedua etnis ini menciptakan sebuah kebudayaan baru terhadap kedua etnis tersebut. Begitu juga dalam proses komunikasi maka lingkungan sangat mendukung, terbukti dari tempat pemukiman dan tempat ibadah antara etnis pendatang dan pribumi yang berdekatan. Melalui hubungan yang terjalin dengan baik, maka terdapat simbol-simbol yang dibangun bersama seperti Tarian Tidayu, Batik Tidayu.
Kata Kunci : Etnografi Komunikasi, Akulturasi, Perayaan Tatung, Komunikasi Antarbudaya.