Abstrak


Evaluasi perencanaan tebal lapis tambah metode pd-t-05-2005-b dan metode sdpjl menggunakan program kenpave pada jalan nasional di Yogyakarta


Oleh :
Andyas Nur Wicaksono - I0112009 - Fak. Teknik

Ruas jalan yang telah habis masa layannya membutuhkan penanganan agar dapat kembali berfungsi dengan baik. Salah satu penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan tebal lapis aspal tambahan (overlay) pada perkerasan tersebut. Perencanaan overlay yang tidak tepat dapat menyebabkan jalan cepat rusak (under-design) atau menyebabkan konstruksi tidak ekonomis (over-design). Oleh karena itu diperlukan metode untuk mendapatkan perencanaan overlay yang baik. 
Penelitian ini membandingkan dua metode overlay yang telah menggunakan data lendutan dalam perhitungannya, yaitu metode lendutan Pd T-05-2005-B dan Software Desain Perkerasan Jalan Lentur (SDPJL). Data yang digunakan adalah data lendutan Benkelman Beam dan kondisi ruas jalan Pakem-Prambanan, CBR tanah, RCI, LHR, dan temperatur/Iklim. Hasil overlay dari tiap metode akan di evaluasi secara mekanistik dengan program Kenpave. 
Repetisi beban rencana sebesar 11.395.015 maka perhitungan menghasilkan tebal lapis tambah untuk metode Pd T-05-2005-B dan SDPJL berturut-turut adalah 6,73 cm dan 5,5 cm. Tiap tebal lapisan di masukkan ke program Kenpave dan didapatkan nilai regangan tarik pada bagian bawah lapis permukaan (et) dan regangan tekan diatas lapisan tanah (ev). Dari nilai et dan ev dicari jumlah repetisi beban yang terjadi sebelum jalan mengalami kerusakan. Repetisi beban dari hasil tebal lapis tiap metode dicocokkan dengan repetisi beban rencana dimana metode yang menghasilkan tebal lapis dengan repetisi beban yang mendekati repetisi beban rencana merupakan metode yang lebih efisien. Dari penelitian didapat metode Pd T-05-2005-B lebih efisien karena menghasilkan repetisi beban sebesar 9.602.537 mendekati repetisi beban rencana. 
Kata Kunci: Overlay, Benkelman Beam, repetisi beban, Pd T-05-2005-B, SDPJL, Kenpave.