;

Abstrak


Analisis Daya Saing Komoditas Padi Organik Dengan Metode Policy Analysis Matrix Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta


Oleh :
Putri Kartika - S641408010 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK

Putri Kartika. S641408010. 2016.“Analisis Daya Saing Komoditas Padi Organik Dengan Metode Policy Analysis Matrix Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”. Dibimbing oleh Dr. Ir. Minar Ferichani, M.P. dan Dr. Ir. Kusnandar, M.si. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.  
 Beberapa tahun terakhir masyarakat semakin menyadari bahwa penggunaan bahan-bahan kimia seperti pupuk dan pestisida kimia ternyata berdampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Hal ini mengakibatkan permintaan produk-produk pertanian organik semakin meningkat. Salah satu provinsi penggiat pertanian padi organik adalah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Masih terdapat permasalahan pada usahatani padi organik di wilayah ini antara lain : harga jual dan produksi masih rendah dan biaya sertifikasi beras organik yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keunggulan komparatif dan kompetitif usahatani padi organik di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan wilayah kabupaten yang mengusahakan padi organik, menganalisis dampak kebijakan pemerintah terhadap usahatani padi organik, serta melihat dampak perubahan kebijakan pemerintah dan variabel lainnya terhadap keunggulan komparatif dan kompetitif usahatani padi organik di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.    Hasil dari Policy Analysis Matrix (PAM) menunjukkan bahwa usahatani padi organik yang dijalankan oleh petani Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Hal tersebut terlihat dari nilai Keuntungan Privat/KP dan Keuntungan Sosial/KS yang positif, serta nilai Privat Cost Ratio/PCR dan Domestic Resource Cost Ratio/DRCR yang kurang dari satu. Kebijakan pemerintah terhadap input dan output secara keseluruhan menghambat produsen untuk berproduksi atau dengan kata lain kebijakan yang ada belum berjalan secara efektif. Hal tersebut tercermin dari nilai Effective Protection Coefficient/EPC komoditas beras organik yang kurang dari satu.    Hasil analisis sensitivitas, batas penurunan jumlah output yang dapat ditolerir pada Kabupaten Sleman adalah 46.7% , 36.9% pada Kabupaten Bantul and 49% pada Kabupaten Kulon Progo. Batas kenaikan biaya produksi yang dapat ditolerir adalah 88% pada Kabupaten Sleman,58% pada Kabupaten Bantul and 96% pada Kabupaten Kulon Progo. Perubahan nilai tukar rupiah terhadap US$ menjadi Rp.15.000 menambah keuntungan sosial sedangkan perubahan nilai tukar rupiah terhadap US$ menjadi Rp.10.000 mengurangi keuntungan sosial. 

Kata kunci: keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif, Policy Analysis Matrix, Kebijakan Pemerintah, PAM, analisis sensitivitas,   padi organik