Abstrak


Sejarah Asia Timur 2


Oleh :
Leo Agung - 195605151982031005 - Fak. KIP

Sejarah di  kawasan Asia  Timur  khususnya Cina  dan  Jepang dari masa  lampau hingga kini, menjadi kajian yang menarik. Pada masa   lampau,  Jepang  berguru  kepada  Cina,   namun  di  masa modern Cina  berguru kepada Jepang.  Dalam  perkembangannya Jepang muncul menjadi negara  industri maju.

Dengan reorganisasi Kuomintang yang berasaskan  San Min Chu I,   Sun  Yat  Sen  berusaha untuk  menyatukan  seluruh  Cina. Upaya   ini   diteruskan  oleh  Chiang   Kai  Shek,   namun  berakhir dengan terpecahnya Cina menjadi dua bagian, yakni  Cina  daratan (RRC-komunis) di bawah pimpinan Mao Tse Tung  dan Cina lautan (Taiwan-nasionalis) di bawah  pimpinan Chiang Kai Shek. Di masa Rekonstruksi dan  Konsolidasi, RRC di bawah kepemimpinan Mao Tse  Tung   mencoba  menerapkan  pembangunan   ala   sosialisme, yang  mengutamakan sektor pertanian.  Pada  Pelita I (1953-1957), RRC  mengambil  model   pembangunan  Uni Soviet.  Selanjutnya, pada  tahun  1958  Mao  melaksanakan  Lompat  Jauh   ke  Depan. Namun hasilnya jauh di bawah  standar yang  diharapkan.

Dalam   politik   luar   negeri,   selama   tiga   dasa   warsa    RRC mengandalkan satu  kekuatan negara   adi  kuasa   dalam membendung pengaruh lawan.  Mulai  tahun 1980-an,  RRC  menerapkan politik    "balancing  force"  dan   lebih   offensif.   Pada  tahun  1985, terjadilah normalisasi hubungan  dagang langsung  antara RRC - RI, yang  ditandai dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding.  Normalisasi hubungan dagang langsung kemudian disusul  dengan  normalisasi  hubungan diplomatik RRC - RI. Selanjutnya,  pada   tahun   1990-an,  muncul  upaya  pengeklaiman RRC atas Kepulauan Spartley.

Jepang,   setelah   Perang   Dunia   I    terus   berupaya  menjadi bangsa   yang   besar   dengan   melakukan    ekspansi.   Di   bawah pengaruh golongan  zaibaisu dan militer, Jepang terus memperluas daerah   kekuasaan.  Jepang  yang  bercita-cita  untuk   membentuk Negara   Asia  Timur  Raya,  terlibat  dalam  Perang   Pasifik  (1941-1945).  Perang  Pasifik  berakhir  dengan  kehancuran Jepang,  dan selanjutnya  Jepang  berada   dalam   masa  pendudukan  Amerika Serikat. Pasca masa pendudukan Amerika  Serikat, perekonomian Jepang  bangkit  kembali,  dibarengi  dengan  terbentuknya Pasukan Bela Diri.  Bahkan   dengan   gaya  manajemen   tersendiri,   Jepang muncul  menjadi negara raksasa ekonomi.

Hongkong yang  semula  dikenal  sebagai  "sarang  penyamun, setelah berhasil  diduduki Inggris berhasil dibangun menjadi pusat perdagangan  dan  industri.  Selama  puluhan  tahun,  Hongkong berada   di  bawah  kekuasaan   Inggris,  yang  memberikan  surplus bagi  Inggris. RRC yang  memahami  kedudukan Hongkong,  mencoba untuk   merebut  kembali   Hongkong   dari   tangan   Inggris. Usaha RRC ini berhasil dengan baik, setelah ditandatangani Memorandum of Understanding  antara  Inggris  -  RRC tahun  1984. Akhirnya,  pada  tanggal  1  Juli 1997, Hongkong  kembali  ke pangkuan  RRC. Satu  prinsip  pokok  yang  dilakukan   RRC atas Hongkong, yakni Hongkong  dijadikan Daerah Administrasi Khusus (Special  Administrative  Region),  dengan  diterapkannya one countrq two system. Tampaknya,  upaya  keberhasilan  RRC dalam  merebut kembali Hongkong  akan diterapkan juga kepada Taiwan.

Korea  yang  dalam  kajian sejarah Asia Timur  kuno  melekat dengan  Cina  dan Jepang,   mulai  awal abad  ke-20 hingga  Perang Dunia  II  diduduki Jepang.  Nasib Korea  pasca  Perang  Dunia  II bukanlah menjadi negara  yang  merdeka  dan  bersatu,  melainkan justru terpecah  menjadi dua bagian, yakni Korea Utara dan Korea Selatan.   Pada   tahun   1950-1953  pecahlah   Perang   Korea,  yang membawa dampak  baik bagi bangsa  Korea sendiri  maupun bagi dunia  intemasional.

Akhir  kata, mudah-mudahan kajian ini bermanfat bagi  para pembaca yang ingin mendalami  sejarah kawasan  Asia Timur, khususnya Cina, Jepang, Hongkong  dan  Korea. Kritik  dan  saran yang membangun, sangat penulis harapkan.