Abstrak


Pengembangan Model Pembelajaran Muatan Lokal di Sekolah Menengah Berbasis Keunggulan Budaya Seni Batik Kalsik Surakarta sebagai Upaya Pelestarian Warisan Budaya dan Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan


Oleh :
Leo Agung S - 195605151982031005 - Fak. KIP

Penelitian  rru  bertujuan  merumuskan  Model Pembelajaran Muatan  Lokal Berbasis Keunggulan Budaya Seni Batik  Klasik Surakarta  di  Sekolah Menengah  sebagai Upaya Pelestarian Warisan Budaya dan Menumbuhkan  jiwa Kewirausahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut  direncanakan selama dua tahap. Sasaranjangka pendek yang hendak dicapai adalah penyusunan silabus dan bahan ajar mauatan lokal seni batik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data dikumpulkan  melalui  wawancara,  metode  simak,  FGD, dan observasi. Data dianalisis menggunakan metode interaktif
Hasil  penelitian   tahap   awal   menunjukan:   pertama, belum ada kesamaan persepsi antara sekolah-sekolah di Surakarta  tentang   pelaksanaan  pembelajaran  muatan  lokal seni batik. Ada yang dimasukan dalam mata pelajaran sosial budaya, tetapi ada yang menempatkan sebagai kegiatan ekstra kurikuler;  kedua, pemahaman guru-guru  seni budaya tentang seni batik klasik tergolong baik; Ketiga, kurangnya kemampuan guru-guru    dalam   menyusun   strategi    pembelajaran    dan
pelaksanaan proses belajar mengajar muatan lokal seni batik. Hal  ini  disebabkan  belum  adanya  buku  panduan  maupun silabus pelaksanaan pembelajaran muatan local seni batik.
Hasil penelitian  tahap  ke-2 dirumuskan  strategi  untuk
Pengembangan Model Pembelajaran Muatan Lokal di Sekolah Menengah Berbasis Keunggulan Budaya Seni Batik Klasik Surakarta sebagai Pelestarian Warisan Budaya dan Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan, serta tersusunnya silabus muatan   lokal   seni   batik.    Model    ini   menekankan   pada pentingnya   peningkatan  sumber  daya  manusia  yakni  guru dalam merencanakan strategi pembelajaran maupun pelaksanaan  kegiatan  belajar  mengajar  seni  batik. lmplementasi  dari Model diperlukan komitmen dan kerja sama berbagai pihak terkait  (stakesholder)   pendidikan seni batik sebagai  kornponen-kornponen   utama   terbentuknya    model yakni Dikspora, sekolah/guru/MGMP,  pengrajin dan pengusaha serta dukungan dari masyarakat

Kata Kunci :   Muatan Lokal, Budaya, Batik, dan Kewirausahaan