Abstrak


Penentuan metode peramalan penjualan benang untuk merencanakan kebutuhan serat rayon 30 R44 IBR (studi kasus di PT. Kusumaputra Santosa)


Oleh :
Tri Yatmi - F3501517 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK PT. Kusumaputra Santosa merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi benang (pemintalan). Dalam melakukan produksi benang tentunya sangat berkaitan erat dengan perencanaan kebutuhan bahan baku serat rayon. Permasalahan dalam penelitian ini adalah pertama, metode peramalan apa yang dapat meminimumkan kesalahan meramal penjualan benang di PT. Kusumaputra Santosa dan dapat menghasilkan perencanaan kebutuhan serat rayon 30 R44 IBR yang mendekati kebutuhan sebenarnya. Kedua apakah langkah-langkah dalam merencanakan kebutuhan bahan baku serat rayon untuk bulan kedua dan ketiga pada setiap triwulan di PT. Kusumaputra Santosa sudah mudah dan tepat (Dalam arti sudah dilakukan peramalan penjualan benang lebih dahulu). Tujuan dari penelitian ini, yang pertama adalah untuk menentukan metode peramalan penjualan benang yang cocok dan mempunyai standar kesalahan forecast terkecil karena sebagai dasar dalam perencanaan kebutuhan bahan baku serat rayon 30 R44 IBR. Kedua untuk mengetahui apakah langkah-langkah dalam perencanaan kebutuhan serat rayon di PT. Kusumaputra Santosa sudah tepat dan mudah Dalam merencanakan kebutuhan serat rayon untuk bulan kedua dan ketiga pada setiap triwulan di PT. Kusumaputra terlebih dahulu akan dilakukan peramalan jumlah frame (mesin) dengan pertimbangan sisa pesanan dan perkiraan permintaan pasar. Metode yang digunakan dalam peramalan tersebut adalah metode 3 bukan moving average. Kemudian dalam analisis data dan pembahasan untuk menentukan metode peramalan penjualan benang dilakukan dengan cara membandingkan antara metode 3 bulan moving average dengan metode single eksponential smoothing. Selain itu dalam merencanakan kebutuhan serat rayon akan dibandingkan apakah dengan peramalan jumlah frame akan lebih mudah dan tepat daripada dengan peramalan penjualan lebih dahulu. Setelah dilakukan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan dua hal. Pertama peramalan penjualan benang 30 R44 IBR dengan metode single eksponential smoothing lebih cocok digunakan, karena mempunyai standar kesalahan forecast yang lebih kecil dibandingkan dengan metode 3 bulan moving average. Kedua perencanaan kebutuhan serat rayon dengan peramalan penjualan benang lebih dahulu akan lebih mudah dan tepat dibandingkan dengan peramalan jumlah frame lebih dahulu. Sehingga PT. Kusumaputra Santosa dalam merencanakan kebutuhan bahan baku serat rayon untuk bulan kedua dan ketiga pada setiap triwulan sebaiknya melakukan peramalan penjualan benang lebih dahulu dengan menggunakan metode single eksponential smoothing karena akan lebih mudah dan tepat.