Abstrak


Kolaborasi Stakeholder Kelurahan dalam Perencanaan dan Pembangunan melalui Integrasi Informasi Geografis


Oleh :
Erma Fitria Rini - 198905292015042003 - Fak. Teknik

Pemanfaatan sistem informasi geografis menjadi salah satu strategi dalam proses perencanaan kawasan yang berkelanjutan. Dinamika pemanfaatan ruang dapat terekam dan konflik keruangan karena data yang overlap dapat diminimalisir. Pengembangan sistem informasi geografis yang baik memerlukan kolaborasi antar stakeholder di tingkat kelurahan sebagai unit formal terkecil perencanaan kawasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kolaborasi stakeholder di Kelurahan Jagalan dan Kelurahan Sudiroprajan dalam perencanaan dan pembangunan melalui integrasi informasi geografis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mendeskripsikan kolaborasi antar stakeholder di kedua kelurahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum ada kolaborasi antar stakeholder kelurahan dalam perencanaan melalui integrasi informasi geografis. Kedua kelurahan belum memiliki sumberdaya manusia yang cakap dalam mengoperasikan sistem informasi geografis dan juga belum memiliki perangkat keras dan perangkat lunak dengan spesifikasi yang cukup untuk mengembangkan basis data geospasial kelurahan. Aparat kelurahan masih menggunakan teknik konvensional untuk membangun basis data kelurahan dan belum ada keterlibatan masyarakat sebagai pengguna ruang kota. Disisi lain, aparat kelurahan dan masyarakat di kedua kelurahan memiliki kemauan dan potensi kapasitas individu untuk diberikan pelatihan dalam mengoperasikan dan mengembangkan basis data geospasial kelurahan.

 

Kata Kunci: kolaborasi stakeholder, sistem informasi geografis, perencanaan spasial

Abstract

The use of geographic information systems is a strategy in the process of sustainable regional planning. The dynamics of spatial utilization can be recorded and spatial conflict because overlapping data can be minimized. Development of a good geographic information system requires collaboration between stakeholders at village level as the smallest formal unit of regional planning. The purpose of this research is to find out how the collaboration of stakeholders in Jagalan Village and Sudiroprajan Village in planning and development through integration of geographic information. This research uses descriptive method to describe the stakeholders’ collaboration in both villages. The results of the study show that there is no collaboration between village stakeholders in planning through geographic information integration. Both village do not have competent human resources in operating geographic information systems. They also do not have the hardware and software with sufficient specifications to develop the geospatial database. The officials still use conventional techniques to build a village database and there is no community involvement as a user of city space. On the other hand, officials and the community in both village have the willingness and potential of individual capacity to be trained in operating and developing the geospatial database.

 

Keywords: stakeholders collaboration, geographic information system, spatial planning