;
Latar Belakang : Penyakit Jantung Koroner (PJK) pembunuh nomor satu di negara maju. Kecemasan cemas mempengaruhi hingga 20 persen pasien di berbagai tahap PJK. Kecemasan memprediksi hasil klinis PJK yang buruk, memperburuk prognosis PJK, meningkatan risiko kematian pasien PJK dan serangan akut seperti Infark Miokard dan mati mendadak. Dalam penatalaksanaanya membutuhkan penanganan psikologi selain farmakologi. Biofeedback merupakan salah satu jenis penatalaksanaan non-psikofarmaka pada pasien cemas. Terapi biofeedback dapat digunakan sebagai terapi tambahan untuk mengurangi kecemasan pada pasien PJK. Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh terapi biofeedback terhadap kecemasan pasien penyakit jantung koroner (PJK) di Poli Jantung Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta.
Metode : Menggunakan Randomized Controlled Trial (RCT) single blind, Subjek
penelitian adalah pasien PJK usia 35-75 tahun, dapat membaca, menulis dan komunikasi dengan baik. Tehnik pengambilan sampel dengan consecutive sampling, Data subjek berdasarkan skor kecemasan dengan Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS).
Hasil : terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata perubahan skor kecemasan antara pre dan post dengan nilai p=0,001<0 p=0.000>Simpulan : Terapi biofeedback signifikan dalam menurunkan skor kecemasan
pasien PJK di poli jantung Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta.
Kata Kunci: biofeedback, kecemasan, penyakit jantung koroner