;

Abstrak


Pengembangan Pembelajaran Virtual Interaktif untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Melakukan Instalasi Jaringan Listrik di SMK N 2 Surakarta


Oleh :
Joko Susilo - S811508008 - Sekolah Pascasarjana


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan pembelajaran instalasi jaringan listrik yang ada di SMK N 2 Surakarta dan efektivitas pembelajaran virtual yang dikembangkan. Penelitian pengembangan media virtual interaktif menggunakan prosedur ADDIE yang terdiri dari 5 langkah yaitu: 1) Analysis meliputi analysis audiens, analysis teknologi, analisis media, dan analysis data. 2) Design, Tahap perancangan merupakan tahap perencanaan dan penyusunan kerangka pembelajaran yang akan dikembangkan, 3) Development & Implementation, Terdapat tiga langkah pada tahapan pengembangan dan implementasi yaitu: Pre-production (Pra-produksi), Production (Produksi), dan Post-production & Quality Review (Pasca produksi & Pemeriksaan kualitas), 4) Evaluation, Tahap evaluasi produk multimedia pembelajaran interaktif tersebut dilakukan uji coba kepada pengguna (siswa). Model pembelajaran virtual interaktif dalam melakukan instalasi jaringan listrik yang tepat pada mata pelajaran instalasi jaringan listrik mencakup dua aspek yang harus dipenuhi, yaitu aspek materi dan aspek media. Informasi aspek materi yang harus terdapat pada pembelajaran virtual interaktif yaitu kompetensi, materi dan evaluasi. Kriteria yang harus dipenuhi pada aspek media yaitu kemudahan penggunaan, kualitas tampilan, manfaat serta kesesuaian gambar, animasi, simulasi dengan materi. Kelayakan pembelajaran virtual interaktif dalam melakukan instalasi listrik berdasarkan penilaian oleh ahli materi diperoleh skor 51 atau termasuk dalam kategori ” layak” digunakan sebagai media pembelajaran.  Penilaian kelayakan oleh ahli media diperoleh skor 78 atau termasuk dalam kategori “layak“ digunakan sebagai media pembelajaran. Berdasarkan respon hasil penilaian siswa pada uji coba lapangan diperoleh 9% siswa menyatakan bahwa pembelajaran virtual interaktif termasuk dalam kategori “baik” sebagai media pembelajaran, sedangkan 91% siswa lainnya menyatakan bahwa pembelajaran virtual interaktif termasuk dalam kategori “sangat baik” sebagai media pembelajaran.
 
Kata kunci : media pembelajaran, virtual, kemampuan siswa