Latar Belakang: Kemajuan teknologi yang sangat pesat dan sejak munculnya smartphone yang dilengkapi dengan kamera berkualitas dan layar pratinjau, para individu dapat mengambil foto potret fotografi untuk tujuan yang berkisar dari sosial hingga profesional. Memotret diri sendiri menggunakan smartphone atau selfie telah menjadi hal yang lazim saat ini. Sejak tahun 2012 fenomena selfie dilaporkan meningkat drastis sebanyak 17.000%, sehingga selfie menjadi topik yang sangat menarik bagi para peneliti untuk dipelajari dan diteliti (Barry et al., 2015). Survei yang dilakukan oleh Katz menyebutkan bahwa selfie menjangkiti berbagai golongan usia, Crocker memaparkan bahwa 98% siswa melakukan selfie di Amerika Serikat, 96 % di Inggris, dan di 100% China (Katz dan Crocker, 2015). Fenomena selfie dinobatkan sebagai penerima gelar terpopuler pada tahun 2013 oleh Oxford Dictionaries. Survei dari Pew Internet dan American Life Project menyatakan bahwa generasi “millenials” lebih sering mengunggah foto selfie dibandingkan generasi sebelumnya (Weiser, 2015).
Metode: Penelitian ini merupakan studi penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control retrspektif dengan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret pada September 2018 dengan jumlah sampel 149 Mahasiswi Kedokteran Universitas Sebelas Maret yang sudah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner lalu data dianalisis secara statistik dengan Uji Mann-Whitney.
Hasil: Uji analisis Mann-Whitney menunjukkan pada proporsi selfie berdasarkan kecenderungan narsisme didapatkan p=0.002 dan pada kepercayaan diri berdasarkan kecenderungan narsisme didapatkan p=0.593.
Simpulan: Terdapat perbedaan proporsi selfie yang bermakna antara kelompok kecenderungan narsisme tinggi dan rendah namun tidak terdapat perbedaan kepercayaan diri yang bermakna antara kelompok kecenderungan narsisme tinggi dan rendah pada Mahasiswi Kedokteran UNS.
