ABSTRAK
Tesis ini dikhususkan untuk mempelajari risiko seismik. Risiko seismik mengacu pada risiko kerusakan dari gempa bumi ke bangunan, sistem, atau entitas lain. Analisis risiko seismik tergantung pada tiga variabel yaitu bahaya, kerentanan, dan paparan.
Bahaya gempa menjadi fokus dalam tesis ini. Analisis bahaya gempa adalah kemungkinan bahwa gempa bumi akan terjadi di suatu wilayah geografis tertentu dalam suatu jangka waktu tertentu dan dengan intensitas gerakan tanah tertentu. Penelitian ini menggunakan metode analisis bahaya seismik probabilistik untuk analisis bahaya gempa. Metode ini bertujuan untuk mengukur ketidakpastian lokasi, waktu, dan intensitas, dan menggabungkannya untuk menghasilkan kemungkinan gempa di suatu daerah tertentu.
Penelitian ini belokasi di Kota Surakarta dan menggunakan perangkat lunak (R- Crisis) untuk analisis bahaya gempa. Data gempa dikumpulkan dari USGS, ANSS, dan ISC dan terjadi selama periode 1900-2017. Metode Stepp (1972) dan Temporal Course of Earthquake Frequency digunakan untuk analisis kelengkapan data. Maximum Likelihood oleh Weichert digunakan untuk memperoleh b-nilai dari sumber gempa bumi. Penelitian ini menggunakan dua model, model pertama menggunakan zona subduksi dan sumber area; dan model kedua menggunakan zona subduksi, sumber area, dan sesar. Hasil analisis adalah uniform hazard spectra, peta bahaya gempa, dan exceedance rates dengan terlampui 10% dalam
50 tahun untuk kelas situs B, C, D, E, dan VS30 eksisting yang ada di Surakarta.
Hasil peak ground acceleration model pertama untuk kelas B adalah 0,246g, kelas situs C 0,287g, kelas D adalah 0,312g, kelas situs E 0,322g, dan kelas situs di Surakarta adalah 0,310g. Model kedua tidak dapat memberikan hasil yang dapat diandalkan karena Indonesia tidak memiliki data kesalahan yang dapat diandalkan.
Kata Kunci: resiko seismik, analisis bahaya gempa, analisis probabilitas bahaya gempa.
