;

Abstrak


Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kasus Tuberculosis yang Tidak Dilaporkan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi, Surakarta


Oleh :
Pramesti Fitria Kristianti - S601408003 - Sekolah Pascasarjana

Latar belakang: Kasus TB yang tidak dilaporkan dan tidak terdiagnosis dengan tepat memperlihatkan kesenjangan insidensi TB. Konsekuensi kurang optimalnya pelaporan adalah ketidakakuratan estimasi dari indikator penting insiden TB dalam program pengendalian TB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kasus TB yang tidak dilaporkan (under-reporting). Metode:  Operational  research  dengan  rancangan  cross-sectional  restrospektif pada  kasus  TB  tahun  2017  dari  data  rekam  medis  di  RSUD  Dr.  Moewardi Surakarta. Seluruh kasus TB dibandingkan dengan data SITT dan e-TB Manager. Faktor terkait dianalisis bivariat dan multivariat.
Hasil: Total sampel penelitian adalah 419 kasus dan sebanyak 195 kasus (46.6%) tidak terlaporkan. Variabel yang berhubungan dengan kasus TB yang tidak dilaporkan pada uji analisis multivariat adalah kasus TB pada KSM bedah (OR=
9,480; p=0,003), interna (OR= 8,187; p=0,001), dan saraf (OR= 8,247; p= 0,019), TB terkonfirmasi klinis (OR= 1,993; p= 0,026), hasil pemeriksaan resistensi sensitif rifampisin (OR= 80,186; p= 0.00) dan tidak dilakukan pemeriksaan resistensi (OR=
70,132; p= 0.00), serta TB dengan hasil pemeriksaan radiologi abnormal tanpa ditemukan kavitas (OR= 3.245; p= 0.000) dan normal (OR= 24.228; p= 0.006). Kesimpulan: Pencatatan dan pelaporan kasus TB secara lengkap, terintegrasi, dan berkelanjutan berkontribusi dalam  program pengendalian TB dan memerlukan keterlibatan semua pihak baik pemerintah maupun seluruh lapisan masyarakat