;

Abstrak


Prediktor Kegagalan Non-Invasive Ventilation (Niv) Di Pediatric Intensive Care Unit (Picu) Rs Dr. Moewardi


Oleh :
Dian Arini - S591402002 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK
Latar Belakang. Non-invasive ventilation (NIV) adalah pemberian tunjangan ventilasi menggunakan masker atau alat serupa tanpa menggunakan artificial airway (endotracheal tube atau kanul trakeostomi). Kegagalan terapi NIV dapat dinilai berdasarkan parameter klinis dan laboratoris seperti respiratory rate (RR), heart rate (HR), saturasi oksigen (SpO2), analisa gas darah (pH, PCO2, SpO2), dan PRISM score. Waktu penilaian sebagai prediktor kegagalan NIV parameter tersebut berbeda-beda pada beberapa penelitian.
Tujuan. Menganalisis waktu yang optimal sebagai prediktor kegagalan terapi NIV di PICU RSUD Dr. Moewardi.
Metode. Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada bulan Mei 2018 dengan data sekunder (medical records) yang diambil mulai November 2016- Desember 2017. Subjek penelitian sebanyak 25 pasien, yang diambil secara konsekutif sesuai dengan kriteria inklusi. Pasien yang mendapatkan perawatan di PICU dengan NIV dilakukan pemantauan HR, RR, SpO2 pada jam ke- 0, 1, 2, 4, 6 setelah pemakaian NIV, serta pemeriksaan AGD (pH, PCO2, SpO2) sebelum dan 1 jam sesudah pemakaian NIV. Data diolah dengan SPSS 17.0. Analisis yang dilakukan untuk menilai waktu optimal didapatkanl perbaikan parameter klinis dan laboratoris pada terapi NIV.
Hasil. Didapatkan penyakit dasar terbanyak adalah pneumonia (95,8%), dengan gagal napas tipe 2 sebesar 66,7% dan tipe 1 29,2%. Hasil luaran (outcome) antara berhasil dan gagal adalah 58,3% dan 41,7%. Perbaikan parameter klinis di dapatkan pada jam 1, 2, 4, 6 setelah pemasangan NIV dan perbaikan parameter AGD pada 1 jam setelah NIV (p<0,05).
Kesimpulan. Kegagalan NIV dapat diprediksikan jika setelah 1 jam atau 6 jam  setelah pemasangan NIV tidak didapatkan perbaikan klinis  dan 1 jam setelah NIV nilai AGD juga tidak mengalami perbaikan.
Kata kunci : ventilasi non-invasif, prediktor, gagal, anak