;

Abstrak


Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dan Discovery Learning (Dl) Berbasis Assessment For Learning (Afl) Melalui Penilaian Teman Sejawat Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas Viii SMP Negeri Se-Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/ 2017


Oleh :
Rahadiyan Bayu Hananto - S851602030 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui 1) Model pembelajaran manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik diantara model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis Assessment for Learning melalui penilaian teman sejawat dan Discovery Learning berbasis Assessment for Learning melalui penilaian teman sejawat atau model pembelajaran langsung.   (2) Prestasi belajar manakah yang lebih baik, siswa dengan gaya belajar tipe visual, tipe auditorial atau tipe kinestetik. (3) Pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik diantara siswa dengan gaya belajar tipe visual, tipe auditorial atau tipe kinestetik.             (4) Pada masing-masing gaya belajar, manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis Assessment for Learning melalui penilaian teman sejawat dan Discovery Learning berbasis Assessment for Learning melalui penilaian teman sejawat atau model pembelajaran langsung.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3?3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP negeri di Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan stratified cluster random sampling. Sampel yang digunakan pada penelitian ini ada 9 kelas dengan 261 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar matematika dan angket gaya belajar siswa. Uji coba instrumen meliputi validitas isi, tingkat kesukaran, daya pembeda dan reliabilitas. Daya pembeda tes dan konsistensi internal angket menggunakan rumus korelasi produk momen dari Karl Pearson. Uji prasyarat meliputi uji normalitas dengan menggunakan metode uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlett. Uji keseimbangan menggunakan uji Anava satu jalan dengan sel tak sama. Teknik Analisis data menggunakan uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dan dilanjutkan uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut 1) Siswa yang dikenai model pembelajaran Discovery Learning (DL) berbasis Assessment for Learning  (AfL) melalui Penilaian Teman Sejawat mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik dari pada model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis Assessment for Learning  (AfL) melalui Penilaian Teman Sejawat dan model pembelajaran langsung, serta model pembelajaran PBL berbasis AfL melalui Penilaian Teman Sejawat mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada model pembelajaran langsung. (2) Siswa yang memiliki gaya belajar visual memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik, serta gaya belajar auditorial memiliki prestasi belajar yang sama baiknya dengan gaya belajar kinestetik. (3) Pada model pembelajaran PBL berbasis AfL melalui Penilaian Teman Sejawat, siswa dengan gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik memiliki prestasi belajar yang sama baiknya. Pada model pembelajaran DL berbasis AfL melalui Penilaian Teman Sejawat, siswa dengan gaya belajar visual dan gaya belajar auditorial memiliki prestasi belajar yang sama baiknya. Gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik memiliki prestasi belajar yang sama baiknya. Sedangkan gaya belajar gaya belajar visual memiliki prestasi belajar lebih baik daripada gaya belajar kinestetik. Pada model pembelajaran langsung, siswa dengan gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik memiliki prestasi belajar yang sama baiknya. (4) Pada siswa dengan gaya belajar visual, prestasi belajar pada model pembelajaran PBL berbasis AfL melalui Penilaian teman Sejawat dan DL berbasis AfL melalui Penilaian teman sejawat menghasilkan sama baiknya. Model pembelajaran PBL berbasis AfL melalui Penilaian teman Sejawat dan langsung menghasilkan prestasi belajar yang sama baiknya. Model pembelajaran DL berbasis AfL melalui Penilaian Teman Sejawat prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa yang dikenai model pembelajaran langsung. Pada siswa dengan gaya belajar auditorial, prestasi belajar pada model pembelajaran PBL berbasis AfL melalui Penilaian teman Sejawat, DL berbasis AfL melalui Penilaian teman Sejawat dan model pembelajaran langsung sama baiknya. Pada siswa dengan gaya belajar kinestetik, prestasi belajar pada model pembelajaran PBL berbasis AfL melalui Penilaian teman Sejawat, DL berbasis AfL melalui Penilaian teman Sejawat dan model pembelajaran langsung menghasilkan sama baiknya.