Abstrak


Perbandingan kadar kreatinin pasien capd pascaperitonitis dan non-peritonitis di rumah sakit dr. Moewardi


Oleh :
Denny Budiyono - G0015052 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK
Denny Budiyono, G0015052, 2018. Perbandingan Kadar Kreatinin Pasien CAPD Pascaperitonitis dan Non-Peritonitis di Rumah Sakit DR. Moewardi.
Latar Belakang : Penyakit Ginjal Kronis (PGK) merupakan penyakit pada ginjal yang jumlahnya terus meningkat saat ini. Prevalensi pasien PGK meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk usia lanjut, kejadian penyakit Diabetes Melitus, dan hipertensi. Menurut hasil systematic review dan meta-analysis Hill et al, 2016, didapatkan prevalensi global PGK adalah 13,4% di dunia. Di Indonesia sendiri, menurut Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan tahun 2013 terdapat 0.2% orang yang telah didiagnosis mengalami PGK. Sedangkan di wilayah Jawa Tengah, angka tersebut mencapai 0.3%. Countinuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) merupakan salah satu terapi pengganti ginjal dengan memanfaatkan peritoneum sebagai penyaring untuk membuang racun-racun di dalam tubuh yang mulai banyak diminati pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir saat ini. Menurut data dari Indonesian Renal Registry tahun 2015, terdapat jumlah pasien dengan terapi CAPD di Indonesia pada tahun 2015 adalah 1674 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan yang cukup banyak dibanding pasien CAPD pada tahun 2014 (1423 orang) dan 2013 (1376 orang). Namun, terapi CAPD tidak terlepas dari adanya komplikasi yang mungkin terjadi, salah satunya yaitu peritonitis. Karena itu, peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kejadian peritonitis terhadap kadar kreatinin serum pasien dengan terapi CAPD dengan melihat perbandingan kadar kreatinin serum kedua kelompok tersebut.
Metode : Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan menggunakan metode cohort retrospective. Subjek dalam penelitian ini adalah pasien CAPD di Rumah Sakit DR. Moewardi pada Januari 2017 – Juni 2018. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling yang berjumlah 32 orang. Data yang didapat dianalisis menggunakan uji T tidak berpasangan.
Hasil : Dari hasil analisis data, didapat perbandingan kadar kreatinin yang signifikan antara pasien CAPD pascaperitonitis dan pasien CAPD non-peritonitis (nilai p = 0,040).
Simpulan : Terdapat perbedaan kadar kreatinin yang bermakna antara pasien CAPD pascaperitonitis dan pasien CAPD non-peritonitis.

Kata Kunci: Pasien CAPD, Countinuous Ambulatory Peritoneal Dialysis, peritonitis, kreatinin.