ABSTRAK
Latar Belakang:. Peranan tenaga kerja dalam kegiatan perindustrian selalu pada aktivitas yang bersifat manual handling.Dalam melakukan aktivitasnya, kebanyakan pekerja melakukannya dengan posisi kerja yang tidak sesuai seperti membungkuk, tubuh yang memuntir, jangkauan tangan yang tidak normal, sehingga menimbulkan tingginya tingkat cidera pada otot atau musculoskeltal disorders.
Metode:Penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan memberikan gambaran atau deskripsi mengenai analisis risiko postur kerja para pekerja dengan menggunakan metode REBA di area workshop dan warehousePT. Trakindo Utama Cabang BSD. Pengambilan data mengenai analisis postur kerja, dilakukan melalui observasi lapangan secara langsung, wawancara, serta studi kepustakaan. Data yang diperoleh kemudian akan dibahas dengan metode REBA untuk menentukan tingkat resiko postur kerja.
Hasil: Dari 11 tenaga kerja yang diteliti terdapat 5 tenaga kerja dengan tingkat risiko rendah, 3 tenaga kerja dengan tingkat risiko sedang dan 3 tenaga kerja dengan tingkat risiko tinggi
Simpulan: Tingginya tingkat risiko postur kerja disebabkan oleh aktivitas tenaga kerja seperti mengangkat, menahan, mendorong lalu postur kerja yang membungkuk, pinggang yang memuntir serta adanya desain stasiun kerja yang belum sesuai. Sehingga dengan hasil ini diperlukan adanya tindakan pengendalian berupa perbaikan postur kerja serta redesain pada stasiun kerja yang belum sesuai.
Kata Kunci:Postur Kerja, Rapid Entire Body Assesment (REBA)