Rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dilakukan untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi secara optimal selama umur rencana. Program penanganan pemeliharaan dan rehabilitasi jalan cenderung tidak mendapatkan dana yang cukup. Kondisi ini memaksa Pemerintah secara cermat mengambil kebijakan pelaksanaan pemeliharaan dan rehabilitasi infrastuktur jalan dengan biaya yang ekonomis. Penelitian ini akan melakukan pemodelan pelaksanaan pemeliharaan dengan memanfaatkan alat bantu life cycle cost analysis (LCCA) dengan mengusulkan 4 alternatif untuk mengatasi masalah keterbatasan anggaran sehingga didapat biaya yang paling ekonomis.
Skenario pemeliharaan dimodelkan berdasarkan kondisi jalan. Skenario pemeliharaan yang dimodelkan yaitu alternatif pertama dengan pemeliharaan rutin dilaksanakan tiap tahun dan pemeliharaan berkala setiap lima tahun selama umur layan 20 tahun. Alternatif kedua dengan pemeliharaan rutin dilaksanakan tiap tahun dan pemeliharaan berkala setiap sepuluh tahun selama umur layan 20 tahun. Alternatif ketiga dengan pemeliharaan rutin tiap dua tahun dan pemeliharaan berkala setiap lima tahun. Dan alternatif keempat tanpa pemeliharaan. Kemudian, metode life cycle cost analysis yang dianalisis dengan bantuan program software realcost 2.5 digunakan dalam penelitian untuk mencari biaya pemeliharaan yang paling ekonomis.
Alternatif kedua merupakan alternatif terbaik untuk diterapkan pada daerah Kabupaten maupun Provinsi karena mempunyai total biaya terendah, yaitu sebesar Rp 10,549,472.87/km untuk jalan Tegalan-Mangkuyudan, dan Rp
16,697,059.93/km untuk jalan Purwodadi-Geyer