;
Abstrak
Latar Belakang : Situasi populasi lansia di Indonesia pada tahun 2050 menurut statistik WHO akan meningkat dari 8,5% menjadi 26%. Transisi epidemiologi ini mengakibatkan meningkatnya jumlah angka kesakitan serta rendahnya kesehatan secara fisik, mental dan sosial pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis seberapa besar kontribusi determinan sosial terhadap Healthy Ageing di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Subjek dan Metode : Penelitian ini adalah penelitian cross sectional di Blora, Jawa Tengah. Sebanyak 200 lansia dipilih melalui snowball sampling. Variabel terikat dari penelitian ini adalah healthy ageing, variabel bebas yaitu nutrisi, usia, aktivitas, keagamaan, tingkat pendidikan, merokok, jenis kelamin dan persepsi keadaan finansial. Data healthy ageing diukur dengan kuesioner WHOQOL-BREF. Variabel lainnya diukur dengan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis multilevel.
Hasil : Healthy ageing dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh pendidikan tinggi (b=8.07; CI=4.16-11.97; p<0.001), keagamaan yang kuat (b=6.75; CI=3.81-9.68; p<0.001), persepsi keadaan finansial yang baik (b=6.59; CI=3.05-10.14; p<0.001), nutrisi yang baik (b=5.74; CI=2.83-8.66; p<0.001), aktivitas yang kuat (b=3.48; CI=0.16-6.79; p=0.040), tidak merokok (b=1.78; CI=-2.81-6.37; p=0.446, jenis kelamin perempuan (b=-2.03; CI=-6.42-2.35; p=0.363) dan usia lebih muda (b=-2.83; CI=-6.19-
0.53; p=0.099).
Kesimpulan : Healthy ageing dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh tingkat pendidikan tinggi, keagamaan kuat, persepsi keadaan finansial baik, nutrisi baik, aktivitas kuat, tidak merokok, jenis kelamin laki-laki, dan usia lebih muda.
Kata Kunci : healthy ageing, kegamaan, lansia, penuaan, kelompok teman sebaya