Abstrak


Kajian ulang penentuan konsentrasi mn(vii), cr(vi), v(v) dan ce(iv) dengan reduktor pyrogallol red menggunakan metode spektrofotometri tak langsung berbasis kinetika


Oleh :
Widi Astuti - M0398089 - Fak. MIPA

ABSTRAK Widi Astuti. 2005. KAJIAN ULANG PENENTUAN KONSENTRASI Mn(VII), Cr(VI), V(V) DAN Ce(IV) DENGAN REDUKTOR PYROGALLOL RED MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI TAK LANGSUNG BERBASIS KINETIKA. Surakarta. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sebelas Maret. Penentuan parameter–parameter Kimia secara simultan selalu menjadi impian ahli Kimia. Sampai sekarang belum banyak yang dapat dilakukan untuk mencapainya meskipun hanya simultan dari dua parameter saja. Penelitian ini bersinergi dengan penelitian sebelumnya, kembali melakukan penentuan parameter Mn(VII), Cr(VI), V(V) dan Ce(IV) dalam sistem parameter tunggal (terpisah) dan sistem simultan dua parameter. Pengkajian ulang dari penelitian terdahulu dalam penentuan parameter tersebut menggunakan metode spektroskopi berbasis kinetika reaksi oksidasi Pgr yang terlihat meragukan. Metode yang digunakan serupa dengan metode Pandey dan Noor Laela. Prinsip metode adalah pengukuran absorban Pgr, dimana secara kinetik dioksidasi oleh parameter–parameter teruji pada setiap waktu yang ditentukan sebagai waktu efektif masing–masing parameter. Besarnya absorban Pgr diukur pada λ Pgr 492,2 nm, dapat dirumuskan sebagai }{........}{}{ iv maks xCmxCmxCmAA ++++= . Perbedaan perlakuan dalam penelitian terdahulu terjadi dari optimasi alat ukur. Dalam penelitian ,,2,,21,1, nitnitiPgr i t ini kondisi pengukuran dilakukan pada suhu 25 O C, pH 4 dan konsentrasi Pgr awal 8x10 -4 M. Kurva kalibrasi dibuat menurut persamaan di atas sesuai dengan jumlah parameter uji yang dilakukan. Penyelesaian persamaan di atas secara simultan menggunakan regresi ganda menghasilkan persamaan kurva kalibrasi masing–masing parameter pada waktu efektif setiap parameter uji. Kebenaran hasil uji yang dipakai sebagai tolok ukur adalah kesalahan relatif penentuan konsentrasi dari sampel simulasi. Kurva kalibrasi untuk setiap parameter dibuat dalam lingkup antara 3x10 M dan 1,8x10 -5 -6 M. Penentuan parameter Mn(VII), Cr(VI), V(V) dan Ce(IV) secara terpisah memberikan kesalahan relatif, berturut–turut, 5,3%, 6,2%, 4,9% dan 3,6% dimana kisaran kesalahan mempunyai kesamaan dengan penelitian yang dilakukan Pandey maupun Noor Laela, kecuali untuk Cr(VI) kesalahan relatif jauh lebih kecil dari peneliti terdahulu (18,7%). Sedangkan penentuan parameter Mn(VII) dan Cr(VI) secara terpisah dengan metode perbandingan dua puncak memberikan kesalahan relatif rata–rata berturut–turut 8,2% dan 9,1%. Pada penentuan parameter serentak telah dilakukan terhadap 6 buah kombinasi antara 2 parameter simultan dan 4 parameter terpilih yaitu Mn(VII)–Cr(VI), Mn(VII)–V(V), Mn(VII)–Ce(IV), Cr(VI)– V(V), Cr(VI)–Ce(IV)) dan V(V)–Ce(IV). Masing–masing menberikan kesalahan relatif yang cukup besar yaitu, 92,3%, 377,6%, 1816,5%, 8,85%, 139,1% dan 698,3%. Kesalahan relatif yang diperoleh sangat besar dan variatif seperti halnya yang diperoleh Noor Laela dimana simultan Mn(VII)–Cr(VI), Mn(VII)–V(V), Cr(VI)–V(V) mempunyai kesalahan 2,8%, 135,0% dan 143,0%. Apalagi penentuan simultan yang melibatkan Ce(IV) kesalahan relatif benar–benar besar.