Implementasi TQM dalam dunia pendidikan (Perguruan Tinggi) belum banyak dilakukan, terbukti dengan masih banyaknya Program Studi pada Perguruan Tinggi di Surakarta yang masih terakreditasi B dan C. Penelitian ini memfokuskan pada keterlibatan dosen, dalam proses perbaikan berkesinambungan guna meningkatkan kinerja Program Studi. Dimana peningkatan kinerja Program Studi akan berdampak pada hasil akreditasi Program Studi. Penelitian ini terdiri dari lima variabel, yaitu : Keterlibatan Dosen, Inovasi Proses, Kedisiplinan Bekerja, Perbaikan Berkesinambungan, serta Kinerja Program Studi.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Responden dalam penelitian ini adalah 100 Kepala Program Studi pada Perguruan Tinggi di Surakarta yang telah terakreditasi A dan B. Teknik sampling menggunakan teknik non probability dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuisioner. Metode yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM). Pengujian yang dilakukan antara lain uji instrumen, uji model,dan uji hipotesis. Alat uji yang digunakan adalah SmartPLS 3.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) Keterlibatan dosen berpengaruh positif terhadap inovasi proses; 2) Keterlibatan dosen berpengaruh positif terhadap kedisiplinan bekerja; 3) Inovasi proses berpengaruh positif perbaikan berkesinambungan; 4) Keterlibatan dosen berpengaruh positif terhadap perbaikan berkesinambungan; 5) Kedisiplinan bekerja berpengaruh positif terhadap perbaikan berkesinambungan; 6) Kedisiplinan bekerja berpengaruh positif terhadap kinerja Program Studi; 7) Perbaikan berkesinambungan berpengaruh positif terhadap Kinerja Program Studi.
Kata Kunci: Total Quality Management, keterlibatan dosen, inovasi proses, kedisiplinan kerja, perbaikan berkesinambungan, kinerja, perguruan tinggi.
