Abstrak


Analisis Wacana Mikrostruktural dan Makrostruktural terhadap Manusia Istana: Sekumpulan Puisi Politik Karya Radhar Panca Dahana


Oleh :
Nur Azizah - C0213050 - Fak. Ilmu Budaya

Abstrak

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) bagaimanakah aspek mikrostruktural yang membangun wacana pada Manusia Istana: Sekumpulan Puisi Politik karya Radhar Panca Dahana (2) bagaimanakah aspek makrostruktural yang membangun wacana pada Manusia Istana: Sekumpulan Puisi Politik karya Radhar Panca Dahana?
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data tertulis antologi puisi yang berjudul Manusia Istana: Sekumpulan Puisi Politik karya Radhar Panca Dahana. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa dalam baris dan bait puisi pada Manusia Istana: Sekumpulan Puisi Politik karya Radhar Panca Dahana yang mengandung wacana aspek mikrostruktural dan makrostruktural. Klasifikasi data pada penelitian ini dilakukan dengan memilah dan memilih data sesuai dengan tujuan penelitian wacana aspek mikrostruktural dan makrostruktural. Metode penyediaan data dalam penelitian ini adalah metode simak. Metode ini akan diwujudkan melalui teknik lanjutan I: Teknik Simak Bebas Libat Cakap atau teknik SBLC dan teknik lanjutan II: teknik catat. Teknik ini dilakukan dengan mengambil data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti, yaitu wacana mikrostruktural dan makrostruktural.
Metode dan teknik analisis data yang digunakan adalah metode agih dan metode padan referensial. Metode agih digunakan untuk menganalisis aspek mikrostruktural yaitu aspek gramatikal dan aspek leksikal. Metode padan digunakan untuk menganalisis aspek makrostruktural yaitu kontekstual. Metode penyajian data yang digunakan adalah metode penyajian informal.
Hasil pembahasan dan analisis data menunjukkan bahwa: (1) Aspek mikrostruktural pada sumber data ditemukan penanda aspek gramatikal dan aspek leksikal. Ditemukan 729 penanda referensi, 8 penanda substitusi,  51 penanda elipsis, 372 penanda konjungsi, 6 penanda sinonimi, 5 penanda antonimi, 124 penanda repetisi, 3 penanda kolokasi, 3 penanda hiponimi, dan 32 penanda ekuivalensi. Penanda yang paling banyak muncul adalah penanda referensi, (2) Aspek makrostruktural menyiratkan bahwa dominannya penanda referensi kemungkinan untuk menunjukkan pelaku dan penderita. Negeri ini digambarkan bahwa betapa politik hanya sebagai ajang ‘rebutan kekuasaan’ yang merendahkan martabat kemanusiaan dan memalukan asas politik berbudaya. Padahal, politik adalah fondasi kebijaksanaan yang mengatur segala tindakan dalam pemerintahan. Ketika kebijaksanaan itu roboh oleh kepentingan kecil, maka berdampak pada banyak hal. Dampaknya meliputi menurunnya kesejahteraan rakyat, tidak stabilnya ekonomi, tidak stabilnya polhukam (politik, hukum, dan keamanan), serta ketimpangan sosial.

Kata Kunci : Wacana Mikrostruktural, Makrostruktural, Radhar Panca Dahana