Abstrak
Latar Belakang : Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui gambaran umum kebisingan dan gangguan fungsi pendengaran tenaga kerja beserta tindakan pengendalian kebisingan di area Raw Mill dan Kiln PT. Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap Perkembangan industri yang semakin pesat, dapat berakibat meningkatnya potensi bahaya dan penyakit akibat kerja. Potensi bahaya itu bersumber dari : bangunan, peralatan, industri, bahan, proses, cara kerja dan lingkungan kerja.
Metode : Metode penelitian yang digunakan didalam penyusunan laporan inimetode deskriptif, yaitu penelitian yang berupa gambaran kebisingan dan gangguan fungsi pendengaran tenaga kerja area Raw Mill dan kiln beserta tindakan pengendalian kebisingan di area Raw Mill dan Kiln PT. Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi kelapangan, wawancara dengan karyawan, dokumentasi dari kepustakaan.
Hasil : Kebisingan di area Raw Mill dan Kiln memiliki intensitas kebisingan yang tinggi dengan nilai 88,7 dB di area Raw Mill dan 96,5 dB area Kiln. Gangguan fungsi pendengaran yang dialami tenaga kerja area Raw Mill dan Kiln yaitu 17 tenaga kerja tidak mengalami gangguan fungsi pendengaran, 10 tenaga kerja mengalami gangguan fungsi pendengran tuli konduktif, 8 tenaga kerja mengalami gangguan fungsi pendengran tuli sensorineural. Pengendalian yang dilakukan PT. Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap dengan rekayasa engineering, pengendalian administratif, dan alat pelindung diri.
Simpulan : Kebisingan di area Raw Mill dan Kiln secara keseluruhan melebihi Nilai Ambang Batas yang ditentukan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Permenker RI Nomor 5 tahun 2018 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja. Berdasarkan hasil pemriksaan kesehatan tenaga kerja diketahui tenaga kerja mengalami gangguan fungsi pendengaran yang berbeda-beda. PT. Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap sudah melakukan tindakan pengendalian kebisingan.
Kata kunci : Kebisingan, Gangguan fungsi pendengaran
