Abstrak


Analisis pengaruh PMA, PMDN dan laju inflasi terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Tengah tahun 1990 - 2003


Oleh :
Daniel Priyanto - F1103006 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah PMA, PMDN dan Laju Inflasi berpengaruh secara tidak langsung terhadap Tingkat Kemiskinan Propinsi Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan analisis terhadap data sekunder. Data yang digunakan adalah data deret waktu (time series) dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2003. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda (tahap I) dan model dinamis Partial Adjusment Model (tahap II), dimana Tingkat Kemiskinan sebagai variabel dependen dan Pertumbuhan ekonomi, PMA, PMDN dan Laju Inflasi sebagai variabel independen. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : PMA, PMDN dan Laju Inflasi berpengaruh secara tidak langsung terhadap Tingkat Kemiskinan Propinsi Jawa Tengah dalam jangka pendek dan jangka panjang. Berdasarkan uji Regresi Berganda (tahap I) bahwa variabel PMA, PMDN dan Laju Inflasi secara bersama-sama dan parsial berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Pada uji tahap II Partial Adjusment Model (PAM) bahwa dalam jangka pendek dan panjang variabel Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Kemiskinan Propinsi Jawa Tengah. Besarnya koefisien regresi konstanta model PAM jangka pendek sebesar 8.475759. Hal ini bahwa dalam jangka pendek Tingkat Kemiskinan sebesar 8.475759 ribu orang tanpa dipengaruhi oleh Pertumbuhan Ekonomi. Jika Pertumbuhan Ekonomi naik 1%, maka Tingkat Kemiskinan akan turun sebesar 0.031669% (inelastis). Pengujian dengan model PAM menunjukkan besarnya koefisien penyesuaian adalah sebesar δ = (1 – 0.857005) = 0.142994. Hal ini menunjukkan bahwa 14,29% merupakan perbedaan antara Tingkat Kemiskinan yang sebenarnya dengan Tingkat Kemiskinan yang diinginkan tercapai dalam satu periode. Dengan nilai koefisien ini menunjukkan bahwa dalam jangka panjang koefisien Pertumbuhan Ekonomi lebih besar dibanding koefisien dalam jangka pendek. Besarnya koefisien regresi konstanta jangka panjang sebesar 59,273528. Hal ini berarti bahwa Tingkat Kemiskinan dalam jangka panjang adalah 59,273528 ribu orang tanpa dipengaruhi Pertumbuhan Ekonomi. Nilai koefisien elastisitas jangka panjang variabel Pertumbuhan Ekonomi adalah : -0.22147 (inelastis). Saran yang diberikan dalam penelitian ini antara lain, untuk melakukan usaha atau langkah-langkah guna peningkatan nilai investasi PMDN. (i) Pemerintah harus menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi terlaksananya berbagai proyek investasi dalam negeri. Langkah yang ditempuh antara lain dengan penyederhanaan birokrasi/proses pengurusan izin dan adanya keterpaduan koordinasi kebijakan investasi di tingkat pemerintah daerah, stabilitas ekonomi yang mantap, penegakan supremasi hukum, penambahan dan perawatan infrastruktrur dan faktor keamanan yang kondusif. (ii) Peningkatan penggunanan sistem informasi mengenai potensi daerah-daerah tingkat II di Propinsi Jawa Tengah. Sementara untuk mengendalikan Laju Inflasi perlu dilakukan langkah-langkah (i) Pengendalian Jumlah Uang Yang Beredar (ii) Pengendalian nilai tukar rupiah dengan jalan mengurangi impor bahan baku dan produk dari luar negeri (iii) Pengendalian suku bunga SBI oleh Bank Indonesia (BI). Terakhir untuk pengendalian PMA hendaknya Pemerintah Propinsi Jawa Tengah lebih selektif dalam pemberian akses investasinya. Proyek-proyek asing padat modal dikendalikan sedemikian rupa sehingga tidak menguasai pasar investasi Propinsi Jawa Tengah. Proyek Investasi asing agar lebih didorong pada proyek padat karya yang bisa menyerap tenaga kerja yang relatif banyak sehingga akan berdampak pada pengurangan tingkat pengangguran dan pada akhirnya akan mengurangi jumlah penduduk miskin di Propinsi Jawa Tengah,