Usaha batik di Laweyan terus berjalan dan berkembang dengan pasang surut perjalanannya dari waktu ke waktu. Di kampung batik Laweyan terdapat sebuah organisasi bernama Forum Pengembangan Kampoeng Laweyan (FP-KBL) yang beranggotakan pengusaha batik di Laweyan. FP-KBL adalah Organisasi pengelola kluster Kampoeng Batik Laweyan mulai tanggal 25 September 2004 berdasarkan Surat Penunjukan dan penugasan dari Bappeda Kota Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apasaja dimensi-dimensi komunikasi organisasi yang terjadi di FP-KBL sebagai sebuah organisasi pengusaha batik di Kampung Batik Laweyan.
Metode penelitian deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Informan dalam penelitian ini adalah 5 anggota FP-KBL, 1 dari Dinas Pariwisata, 1 dari Kelurahan Laweyan dan 1 dari masyarakat Laweyan . Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dimensi-dimensi komunikasi organisasi FP-KBL sebagian besar terjadi pada kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh FP-KBL. Komunikasi formal (komunikasi ke atas, komunikasi ke bawah, komunikasi horizontal) terjadi pada Selawenan. Komunikasi eksternal melalui berbagai media massa