;

Abstrak


Neurofeedback sebagai Terapi Tambahan untuk Menurunkan Derajat Insomnia Pasien Anxietas di Rsud Dr. Moewardi Surakarta (Operational Research)


Oleh :
Afinia Permanasari - S571408001 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK
Latar Belakang : Insomnia didefinisikan sebagai ketidakmampuan seseorang untuk mengawali tidur, mempertahankan tidur, bangun terlalu dini atau tidur yang tidak menyegarkan, dimana kejadian ini berlangsung lebih dari 1 bulan. Di Indonesia, diperkirakan tiap tahun 20%-40% orang dewasa mengalami insomnia. 12% populasi ditemukan 9% diantaranya terdapat hubungan erat antara insomnia dan anxietas. Aktivitas tidur seseorang juga dipengaruhi oleh aktivitas gelombang otak beta, theta, alfa dan delta. Penderita insomnia dengan kecemasan menunjukkan tingkat theta dan beta yang lebih tinggi serta alfa yang lebih rendah selama tidur non rapid eye movement (NREM). Neurofeedback hadir sebagai terapi tambahan untuk memperbaiki gelombang otak yang tidak teratur agar menjadi normal kembali.
Tujuan : Mampu melakukan aplikasi neurofeedback sebagai terapi tambahan untuk menurunkan gejala insomnia pasien anxietas dan menghasilkan modul yang dapat menjadi penuntun aplikasi neurofeedback sebagai terapi tambahan untuk menurunkan gejala insomnia pasien anxietas.
Metode : Studi operational research dengan memberikan intervensi neurofeedback sebagai terapi tambahan untuk menurunkan gejala insomnia pasien anxietas.
Hasil : Neurofeedback sebagai terapi tambahan dapat menurunkan gejala insomnia dan anxietas pasien anxietas di RSUD dr. Moewardi Surakarta.
Simpulan : Modul neurofeedback yang dipakai dalam studi ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan terapi neurofeedback sebagai terapi tambahan dapat menurunkan gejala insomnia pasien anxietas di RSUD dr. Moewardi Surakarta.
Kata Kunci : Neurofeedback, insomnia, anxietas