Countdown timer merupakan perangkat tambahan pada lampu lalu lintas, yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pengendara tentang durasi waktu dari lampu lalu lintas. Cong dkk (2012) menyampaikan bahwa dengan penambahan countdown timer ternyata menimbulkan beberapa dampak lalu lintas. Salah satu contoh adalah terjadinya pergerakan keberangkatan kendaraan sebelum waktu hijau dengan waktu keberangkatan yang berbeda-beda, inilah yang kemudian mengindikasikan bahwa pada simpang tersebut telah terjadi adanya variasi waktu keberangkatan arus kendaraan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variasi waktu keberangkatan yang terjadi, faktor pengaruh terjadinya variasi waktu keberangkatan, dan besarnya arus jenuh yang terjadi yang terjadi pada simpang bersinyal yang dilengkapi dengan countdown timer.
Penelitian dilakukan di Simpang Jl. Monginsidi – Jl. DI Panjaitan, Simpang Jl. Sumpah Pemuda – Jl. Letjen Sutoyo, dan Simpang Jl. Sumpah Pemuda – Jl. Tangkuban Perahu. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data primer yang di peroleh di lapangan dan data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait. Untuk teknik pengambilan data lapangan dengan menggunakan rekaman video dan pengukuran langsung. Metode yang digunakan adalah analisis statistik untuk pergeseran waktu keberangkatan dan time slice 6 interval untuk arus jenuh.
Berdasarkan analisis, didapatkan bahwa untuk variasi waktu keberangkatan arus kendaraan yang terjadi, kecuali pada Simpang Jl. Monginsidi – Jl. DI Panjaitan lengan pendekat Timur, mengalami percepatan keberangkatan arus kendaraan. Terjadinya percepatan keberangkatan arus kendaraan ini menunjukan bahwa dengan adanya countdown timer justru menimbulkan banyak pelanggaran terhadap lampu lalu lintas, yang mana penyebabnya adalah perilaku dari pengendaranya. Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya variasi waktu keberangkatan arus kendaraan pada jam puncak adalah arus jenuh, sepeda motor, kendaraan ringan, dan S0/m, sedangkan untuk jam tidak puncaknya adalah sepeda motor dan S0/m. Nilai S0/m yang diperoleh untuk semua lengan pendekat simpang baik pada jam puncak maupun jam tidak puncak, tidak ada yang sesuai dengan nilai S0/m standar MKJI 1997, sebesar 600.