ABSTRAK
Latar Belakang : Lingkungan kerja yang tidak memenuhi syarat seperti intensitas kebisingan dan iklim kerja panas diatas NAB dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara Kebisingan dan Tekanan Panas terhadap Kelelahan pada Pekerja Industri Gamelan Bekonang Sukoharjo.
Metode : Penelitian ini dilaksanakan di Industri Gamelan Bekonang Sukoharjo dengan menggunakan 50 sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan cara pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner untuk mengetahui karakteristik responden, pengukuran kebisingan dengan menggunakan Sound Level Meter, pengukuran iklim kerja panas dengan Heat Stress Area Monitor, dan pengukuran kelelahan kerja dengan Reaction Timer. Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan uji statistik sommers’d untuk analisis bivariat dan uji multivariat menggunakan regresi logistik ganda dengan program komputer SPSS versi 23.0.
Hasil : Hasil uji hubungan antara intensitas kebisingan terhadap kelelahan kerja diketahui bahwa nilai p= 0,023<0 xss=removed xss=removed>11,422 lebih tinggi dibandingkan seseorang yang tidak terpapar kebisingan dan hubungan iklim kerja panas dengan kelelahan kerja memiliki p= 0,22 yang artinya terdapat hubungan antara iklim kerja panas terhadap kelelahan kerja dan OR
11,866 sehingga dapat dikatakan seseorang yang terpapar iklim kerja panas lebih berisiko mengalami kelelahan kerja 11,866 lebih tinggi dibandingkan seseorang yang tidak terpapar iklim kerja panas. Intensitas kebisingan memiliki nilai OR lebih tinggi daripada iklim kerja panas, maka iklim kerja panas merupakan faktor yang lebih besar sebagai penyebab kelelahan pada pekerja.
Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara intensitas kebisingan dan iklim kerja panas terhadap kelelahan kerja.
Kata Kunci : Intensitas Kebisingan, Iklim Kerja Panas, Kelelahan Kerja