;

Abstrak


Hubungan Pemberian Asi Eksklusif, Status Gizi Dan Kejadian Diare DengPerkembangan Motorik Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan


Oleh :
Dahliansyah - S531608007 - Sekolah Pascasarjana


Latar belakang. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dapat menurunkan kejadian diare dan mencegah gangguan pertumbuhan dan perkembangan sehingga bayi menjadi sehat berkualitas. Sebaliknya ASI tidak eksklusif(<6 bulan) dapat memperburuk status gizi dan menyebabkan risiko kesehatan termasuk perkembangan motorik dan kejadian diare. Gerakan 1000 HPK bertujuan untuk mencegah kejadian malnutrisi mulai awal kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pemberian ASI Ekslusif, status gizi dan kejadian diare dengan perkembangan motorik pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Metode. Subjek penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak baduta (> 6-24 bulan) dengan catatan lengkap (ANC, buku KIA, KMS ibu hamil dan KMA anak baduta). Lokasi penelitian di Kecamatan Pontianak Utara Kalimantan Barat. Variabel dependen yaitu Perkembangan Motorik, sedangkan independen yaitu ASI Eksklusif, status gizi dan kejadian diare. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan desain cross sectional. Jumlah subjek ada 138 baduta,  usia > 6-24 bulan yang dipilih dengan cara porposive sampling. ASI eksklusif didapat dari buku KIA/KMS, data status gizi didapat melalui pengukuran langsung antropometri. Data kejadian diare didapat berdasarkan wawancara langsung, dan data perkembangan motorik diambil dengan kuesioner KPSP, kemudian dianalisis menggunakan uji Chi Square dan Regresi Logistik.
Hasil. Ada hubungan bermakna antara pemberian ASI eksklusif selama periode 1000 HPK dengan perkembangan motorik baduta (>6-24 bulan) (OR=2,22;95%CI=1,03 to 4,76;p=0.036). Tidak ada hubungan antara status gizi selama periode 1000 HPK dengan perkembangan motorik baduta(>6-24 bulan) ) (OR=1,36;95%CI=0,56 to 3,31;p=0.500). Tidak ada hubungan antara kejadian diare selama periode 1000 HPK dengan perkembangan motorik baduta(>6-24 bulan) ) (OR=0,81;95%CI=0,33 to 1,97;p=0.647). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa baduta (>6-24 bulan) yang tidak diberi ASI eksklusif selama periode 1000 HPK, berisiko 2,22 kali mengalami gangguan perkembangan motorik.
Kesimpulan. Pemberian ASI eksklusif kepada baduta (>6-24 bulan) selama periode 1000 HPK, mempengaruhi perkembangan motorik