ABSTRAK
Petani sebagai pelaku adopsi inovasi terhadap mesin cultivator akan dapat mempengaruhi terhadap pengembangan inovasi pada sektor pertanian sekitar, jika inovasi tersebut dapat berjalan lancar maka pengembangan inovasi pertanian dapat termodernisasi dan dapat memperingan penggunaan tenaga sumber daya manusia. Adopsi inovasi terbentuk terbentuk berdasarkan beberapa faktor yang mempengaruhi seperti, umur, pendidikan formal, jumlah keluarga, pendapatan, luas lahan, lingkungan sosial. tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :Mengkaji karakteristik petani di tinjau dari luas lahan, umur, jumlah keluarga, pendidikan formal, dan pendapatan dalam pengolahan lahan pertanian tembakau di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.Mengkaji tingkat adopsi inovasi petani tembakau terhadap pemanfaatan mesin Cultivator dalam pengolahan lahan pertanian tembakau di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.Mengkaji faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi inovasi petani tembakau terhadap pemanfaatan Cultivator pada budidaya tembakau. Metode dasar dalam penelitian ini menggunakan medote deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menuturkan pemecahan masalah yang adasekarang berdasarkan data, sehingga penelitian ini juga menyajikan data, menganalisis, dan menginterpretasi. Ada hubungan yang signifikan antara faktor-faktor pembentuk tingkat adopsi inovasi petani yaitu pendidikan, pendapatan dan luas lahan terhadap mesin cultivator pada tanaman tembakau di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah umur, pengalaman dan jumlah keluarga. Terdapat perbedaan adopsi inovasi yang signifikan terhadap penggunaan mesin cultivator di Kecamatan Trucukberdasarkan lingkungan petani yaitu jarak akses terhadapKantor Kecamatan dan Kantor BPP. Terdapat perbedaan adopsi inovasi yang signifikan terhadap penggunaan mesin cultivator di Kecamatan Trucuk berdasarkan kedudukan petani dalam kelompok tani yaitu pengurus dan anggota.
Kata Kunci: Adopsi Inovasi, Mesin Cultivator, Petani Tembakau, Tembakau
