Abstrak


Potret Masyarakat Miskin dalam Antologi Guritan Serat Plerok Karya Yusuf Susilo Hartono


Oleh :
Hanif Burhanudin - C0114025 - Fak. Ilmu Budaya

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan struktur fisik dan batin yang menyusun lima belas geguritan dalam antologi geguritan “Serat Plerok” karya Yusuf Susilo Hartono. (2) Mendeskripsikan unsur potret masyarakat miskin dalam  lima  belas  geguritan  yang  terdapat  dalam  antologi  geguritan  “Serat Plerok” karya Yusuf Susilo Hartono. (3) Mendeskripsikan relevansi potret masyarakat miskin dari lima belas geguritan yang terdapat dalam antologi geguritan “Serat Plerok” karya Yusuf Susilo Hartono dengan realitas kehidupan zaman sekarang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian library research. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah lima belas geguritan dalam “Serat Plerok” karya Yusuf Susilo Hartono. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah content analysis. Sumber data penelitian ini adalah teks lima belas geguritan dalam “Serat Plerok.” serta surat kabar. Data penelitian ini adalah strukutur  dan  unsur-unsur  potret  masyarakat  miskin  di  dalam  15  geguritan tersebut, dan juga unsur-unsur yang berhubungan dengan kemiskinan dalam surat kabar. Penelitian ini mengkaji permasalahan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Teknik analisis data penelitian ini ialah teknik interaktif oleh Miles dan Huberman.
Kesimpulan dari  penelitian  ini  adalah:  analisis  struktur  fisik  dan  batin puisi, (1) dalam lima belas geguritan terdapat struktur fisik meliputi diksi, citraan, kata konkret, majas, tipografi, dan purwakanthi. Struktur batin, mencakup tema, perasaan, tone, amanat. (2) Kelima belas geguritan dalam “Serat Plerok” terkandung potret masyarakat miskin, meliputi potret miskin materi dan immateri, penyebab masyarakat menjadi miskin dan akibat masyarakat miskin. (3) Lima belas geguritan tersebut mempunyai relevansi terhadap realitas kehidupan yang berhubungan dengan kemiskinan pada zaman sekarang ini. Hal ini mengindikasikan bahwa pengarang mendapatkan ide atau ilham dari realitas sosial di sekitarnya.