;

Abstrak


Membangun Model Kemitraan Bisnis Antara Pengrajin dan Toko-Toko Mebel di Solo Raya


Oleh :
Fatimah - S411608009 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh kemitraan bisnis terhadap kinerja pemasaran perusahaan mebel di Solo Raya. Ada lima variabel yang diujikan disini, yaitu: adaptasi pasar, orientasi mitra bisnis, sinergitas kemitraan proaktif, kompetensi penguatan posisi bersaing, dan kinerja pemasaran. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 150 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria yaitu responden telah menjalankan usahanya minimal 2 tahun, berorientasi pasar nasional, dan memiliki tempat produksi sendiri. Pengumpulan data peneitian ini menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis Partial Least Square.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: (1)sinergitas kemitraan proaktif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran, (2) kompetensi penguatan posisi bersaing berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran, (3) kompetensi penguatan posisi bersaing berpengaruh positif dan signifikan terhadap sinergitas kemitraan proaktif, (4) adaptasi pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap sinergitas kemitraan proaktif, (5) adaptasi pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi penguatan posisi bersaing, (6) orientasi mitra bisnis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi penguatan posisi bersaing. Selain itu, ada dua jalur mediasi yang menunjukan hasil yang signifikan. Penelitian ini juga menguji variabel mediasi parsial. Dari hasil uji mediasi, (7) sinergitas kemitraan proaktif terbukti memediasi hubungan kompetensi penguatan posisi bersaing terhadap kinerja pemasaran. Selain itu, (8) kompetensi penguatan posisi bersaing mampu memediasi adaptasi pasar dan sinergitas kemitraan proaktif. Sinergitas kemitraan proaktif  menunjukan hasil yang lebih besar daripada kompetensi penguatan posisi bersaing dalam memediasi hubungan antar variabel di penelitian ini. Selanjutnya, dilakukan pula analisis lima jalur model penelitian. Hasil analisis ini menujukan bahwa jalur adaptasi pasar -> kompetensi penguatan posisi bersaing -> kinerja pemasaran adalah jalur yang paling efektif untuk meningkatkan kinerja pemasaran.