Abstrak


Analisis Kerentanan Bangunan Tingkat Rendah Hingga Menengah


Oleh :
Juan Aristi Pasande - I0114062 - Fak. Teknik

ABSTRAK

Kondisi geografis di Indonesia yang dikelilingi oleh banyak gunung berapi aktif (The Ring of Fire) dan berada di atas tiga lempeng tektonik, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan risiko bencana yang tinggi terutama gempa bumi. Sebagian besar bangunan di Indonesia rentan terhadap gempa sehingga penting untuk mengevaluasi bangunan struktur berdasarkan kinerjanya. Analisis Kerentanan Seismik adalah salah satu analisis yang dapat menemukan seberapa rentan bangunan akibat bahaya seismik. Dalam penelitian ini, analisis kerentanan dilakukan dengan memodelkan gedung fiksi tiga lantai dengan dan tanpa dinding pengisi dengan 10 tipe setiap modelnya. Model bangunan dibuat menggunakan Analisis Adaptive Pushover pada Seismostruct. 

Lebih lanjut, penelitian ini dilakukan untuk menghubungkan kerapuhan dari struktur bangunan dengan fungsi kerugian yang ditunjukan dengan biaya perbaikan menjadi kurva Kerentanan. Untuk membangun kurva kerentanan, pertama-tama perlu menemukan kurva kerapuhan bangunan terlebih dahulu. Kemudian mengubah kurva kerapuhan menjadi kurva kerentanan dengan mengalikan probabilitas kerusakan bangunan dengan biaya perbaikan setiap batas kerusakan untuk berbagai intensitas gerakan tanah. Penelitian ini menggunakan prosedur HAZUS MH MR5 untuk mengklasifikasikan tingkat kerusakan bangunan menjadi empat kondisi kerusakan: slight damage, moderate damage, extensive damage, dan complete damage. Batas kerusakan ditunjukkan dengan cara performa kriteria dalam program Seismostruct. Selain itu mengklasifikasikan tingkat kerusakan bangunan menjadi tiga kondisi kerusakan: DS1, DS2, dan DS3 berdasarkan Maximum Base Shear.   

Hasil analisis kerentanan seismik dari bangunan menunjukan probabilitas biaya perbaikan berdasarkan HAZUZ-MH sebesar 55,44 % untuk struktur bangunan infilled frame dan sebesar 51,9 % untuk struktur bangunan open frame bila perpindahan gempa yang terjadi sebesar 0,1 m. Dan probabilitas biaya perbaikan berdasarkan Maximum Base Shear sebesar 48,85 % untuk struktur bangunan infilled frame dan sebesar 44,52 % untuk struktur bangunan open frame bila perpindahan gempa yang terjadi sebesar 0,1 m. 

Kata kunci: analisis kerentanan, kurva kerapuhan, Seismostruct