Abstrak


Analisis Emisi Gas Rumah Kaca dengan Pendekatan Life Cycle Assessment pada Tahapan Pemeliharaan dan Rehabilitasi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Provinsi dan Kabupaten (Studi Kasus Ruas Jalan Adi Sumarmo, Sukoharjo Sta. 0+880 – 1+270 & Ruas Jalan Karanganyar-Tawangmangu-Kalisoro Sta.38+425 – 40+225)


Oleh :
Reyhan Suryaarbaika Prasetyo - I0114101 - Fak. Teknik

ABSTRAK
Pemeliharaan dan rehabilitasi jalan sebagai bagian dari siklus hidup jalan raya menjadi penting karena tahap ini berupaya untuk mengembalikan kondisi jalan sesuai dengan yang direncanakan. Proses ini akan menghasilkan emisi gas rumah kaca (green houses gases) yang akan berdampak terhadap lingkungan. Untuk mengestimasikan emisi GHG yang dihasilkan maka digunakan pendekatan life cycle assessment. Dengan LCA dapat diidentifikasi unit proses yang menghasilkan emisi GHG selama kegiatan pemeliharaan dan rehabilitasi jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi unit proses yang menghasilkan emisi GHG, menganalisis besaran emisi GHG yang dihasilkan dari setiap unit proses dan titik kritis/hotspot dari unit proses tersebut. Studi kasus pada penelitian ini adalah ruas jalan kabupaten dan ruas jalan provinsi dengan masing-masing kegiatan pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala dan peningkatan jalan perkerasan lentur. Metode penelitian menggunakan pendekatan life cycle assessment yang mengacu pada ISO 14040. Teknik pengumpulan data menggunakan data sekunder, wawancara, dan analisis perhitungan emisi menggunakan database ecoinvent dengan TRACI 2.1 untuk mengkonversi satuan polutan menjadi kgCO2e. Hasil pengumpulan data, analisis, dan perhitungan menunjukkan bahwa total emisi GHG yang dihasilkan dari kegiatan pemeliharaan berkala adalah sebesar 188.508,4 kgCO2e, untuk setiap m3 dihasilkan emisi GHG sebesar 106,1 kgCO2e dan dari kegiatan peningkatan jalan adalah sebesar 960.521,4 kgCO2e, untuk setiap m3 dihasilkan emisi GHG sebesar 239,4 kgCO2e. Emisi GHG dari pekerjaan pemeliharaan rutin dari kedua ruas jalan berkisar antara 2.000-3.000 kgCO2e per tiap satuan masing-masing pekerjaan pemeliharaan rutin. Titik kritis/hotspot pada kegiatan pemeliharaan berkala adalah unit proses mixing ACWC dengan persentase 27,7%, pada kegiatan peningkatan jalan adalah unit proses pengolahan semen dengan persentase 33,9% dari total emisi GHG, sedangkan untuk pemeliharaan rutin adalah unit proses transportasi aspal ke AMP dengan persentase antara 50%-80% dari total emisi GHG. 
Kata Kunci:  green house gases, Life Cycle Asessment, ecoinvent, TRACI 2.1,  pemeliharaan dan rehabilitasi jalan.