Abstrak


Analisis pengendalian kualitas produk akhir timbangan meja pada perusahaan timbangan ”sss” Surakarta


Oleh :
Nenny Primasari - F3502044 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

Abstrak Kualitas merupakan unsur yang penting dalam usaha, apalagi di dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini. Hal tersebut menjadikan tantangan bagi perusahaan untuk selalu memberikan kualitas yang baik dari produknya untuk diberikan kepada konsumen. Bila perusahaan tidak dapat memenuhi standar kualitas yang diharapkan konsumen maka konsumen akan berpindah ke perusahaan lain. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimanakah pengendalian kualitas yang diterapkan diperusahaan timbangan SSS Surakarta apakah sudah berjalan dengan baik atau belum dan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kerusakan produk akhir agar dapat diantisipasi di masa yang akan datang. Untuk menjawab permasalahan yang ada, penulis menggunakan metode analisis control P.Chart dan diagram fish bone atau tulang ikan. Dari penghitungan dengan metode P. Chart diperoleh UCL sebesar 5,58% dan LCL sebesar 2,34% dengan standar deviasi 0,0054 dengan rata-rata proporsi kerusakannya sebesar 3,96%. Tingkat kerusakan tertinggi terjadi pada bulan September sebanyak 62 unit. Sedangkan tingkat kerusakan terendah pada bulan November sebanyak 40 unit. Dari diagram fishbone atau diagram tulang ikan diketahui faktor-faktor penyebab kerusakan faktor akhir adalah (1) kualitas material yang tidak sama dan tidak berstandar menjadi salah satu penyebab walaupun dalam jumlah yang sangat kecil (2) faktor mesin hanya memberikan kontribusi yang sangat kecil terhadap terjadinya produk rusak, karena mesin yang digunakan adalah mesin yang bekerja sesuai kehendak operatornya (3) faktor metode kerja yang kadang salah lebih banyak disebabkan oleh faktor manusianya sendiri (4) faktor manusia yang kurang disiplin dan kurang bertanggung jawab. Pada akhir penulisan saran yang diberikan agar perusahaan mempertahankan atau meningkatkan dengan cara melakukan inspeksi sebelum produk dijual pada konsumen. Karena banyaknya produk yang rusak sebagian besar diakibatkan oleh karyawan yang kurang bertanggung jawab maka perlu perbaikan tehadap sumber daya manusia antara lain dengan mengadakan training secara intensi terhadap karyawan untuk meningkatkan ketrampilan kerja karyawan. Perlu diadakan evaluasi terhadap kerja karyawan agar karyawan bekerja lebih fokus dan efisien dan motivasi kerja karyawan perlu ditingkatkan seperti dengan meningkatkan kesejahteraan karyawan, pemberian intensif bonus dan lain-lain agar karyawan lebih giat dan bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaannya