;

Abstrak


Potensi Ekonomi dan Faktor-Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi Studi Kasus di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2015


Oleh :
Tias Ismi Tamami - S421608009 - Sekolah Pascasarjana

Hasil Tipologi Klassen menunjukkan terdapat 9 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah yaitu kabupaten Kab. Purbalingga, Kab. Wonosobo, Kab. Grobogan, Kab. Blora, Kab. Rembang, Kab. Jepara, Kab. Demak, Kab. Temanggung, Kab. Pekalongan. Daerah potensi atau masih dapat berkembang yaitu sebanyak 15 Kabupaten/Kota yaitu Kab. Banyumas, Kab. Banjarnegara, Kab. Kebumen, Kab. Purworejo, Kab. Wonogiri, Kab. Magelang, Kab. Boyolali, Kab. Klaten, Kab. Sragen, Kab. Pati,  Kab. Batang, Kab. Pemalang, Kab. Tegal, Kab. Brebes, Kota Pekalongan. Daerah yang termasuk dalam pemetaan daerah maju tapi tertekan sebanyak 5 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah yaitu Kab. Cilacap, Kab. Karanganyar, Kab. Kudus, Kota Salatiga, Kota Semarang. Serta Daerah berkembang cepat sebanyak  6 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah yaitu Kab. Sukoharjo, Kab. Semarang, Kab. Kendal, Kota Magelang, Kota Tegal. Kota Surakarta. Sedangkan hasil dari LQ menunjukkan bahwa dari 17 sektor terdapat 14 sektor yang basis di Kota Magelang dan Kota Pekalongan, sedangkan di Kabupaten Kudus terdapat 16 sektor yang non basis. Jika dilihat berdasarkan 35 Kabupaten/Kota yang menjadi sektor basis disektor Jasa Pendidikan dan sektor Konstruksi merupakan sektor non basis. Berdasarkan hasil Random Effect Model (FEM) menunjukkan variabel Desentralisasi Fiskal (DF), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan variabel Dana Bagi Hasil (DBH) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sektor Konstruksi perlu diperhatikan oleh pemerintah Jawa Tengah guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.