Abstrak


Makna Pekerjaan Rumah (PR) dalam Kegiatan Belajar Mengajar di SMA Batik 1 Surakarta


Oleh :
Nuarysta Afriar Putri Atikadyar - K8411053 - Fak. KIP

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna pekerjaan rumah bagi peserta didik di kota Surakarta, mengetahui gambaran tentang makna pekerjaan rumah menurut para siswa serta mengetahui strategi apa yang dilakukan baik peserta didik maupun guru dalam menyikapi pekerjaan rumah (PR) dalam kegiatan belajar mengajar di SMA Batik 1 Surakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomen ologi. Pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, FGD dan observasi.Wawancara dilakukan secara mendalam (in depth interview) dengan narasumber yang terdiri dari 4 orang siswa, dan seorang guru mata pelajaran (Mapel). Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan informan dengan cara purposive sampling. Dalam melakukan uji validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan sertaverifikasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut: (1) makna pekerjaan rumah menurut peserta didik adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh guru untuk menunjang keberhasilan peserta didik dilihat dari nilai yang diberikan guru kepada peserta didik,(2) strategi yang dilakukan oleh peserta didik dalam menyikapi pekerjaan rumah yaitu: (a)First Impression Strategy; (b) Sistem Kebut Semalam (SKS); (c) Taktik One-last Minute; dan (d) Taktik Pengalihan Perhatian (3) serta strategi yang digunakan oleh guru dalam mengelola pekerjaan rumah yaitu memberikan penghargaan (reward) dan memberikan hukumuan (punishment). Dalam fenomena pekerjaan rumah dalam kegiatan belajar mengajar di SMA Batik 1 Surakarta yang telah disampaikan oleh peserta didik tersebut menandakan bahwa salah satu sistem dalam pendidikan berjalan tidak sebagaimana mestinya seperti yang diungkapkan oleh Radcliffe Brown dalam teorinya struktural fungsional. Dengan demikian peserta didik belajar untuk mencari solusi bagaimana caranya agar sistem yang tidak berfungsi dengan lancar ini berfungsi kembali dan tidak mengganggu fungsi sistem yang lainnya. Serta dengan menggunakan pemikiran Georg Simmel tentang kesadaran individu, peserta didik mulai menggali ide dan taktik agar fungsi sistem secara keseluruhan dapat berjalan dengan lancar.
 
Kata kunci :Pekerjaan rumah, Makna , Strategi, Guru, Peserta didik.