Abstrak


Kajian Strategi Komunikasi (Studi Kualitatif tentang Strategi Komunikasi Polres Sukoharjo dalam Membangun Kesadaran dan Ketertiban Berlalu Lintas Masyarakat Melalui Program Tahun Keselamatan untuk Kemanusiaan 2017-2018)


Oleh :
Basuki Wahyu Utomo - D1216014 - Fak. ISIP

ABSTRAK

Provinsi Jawa Tengah disebut memiliki angka pelanggaran lalu lintas paling tinggi di tingkat nasional selama tahun 2016. Sementara, berdasarkan data hasil Operasi Simpatik Candi tahun 2017 diketahui Kabupaten Sukoharjo menempati peringkat pertama jumlah pelanggaran lalu lintas terbanyak se-Jawa Tengah dengan 2.324 pelanggaran lalu lintas. Dengan tingginya angka pelanggaran lalu lintas tersebut pada tahun 2016 telah terjadi 887 kasus kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Sukoharjo dengan jumlah korban jiwa sebanyak 84 korban jiwa. Kemudian pada tahun 2017 angka kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan yaitu 499 kasus namun jumlah korban meninggal dunia meningkat menjadi 114 jiwa.
Sebagai pihak kepolisian yang bertanggungjawab kepada masyarakat untuk memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan, Kepolisian Resor (Polres) Sukoharjo berupaya membangun kesadaran dan ketertiban lalu lintas masyarakat melalui program Tahun Keselamatan untuk Kemanusiaan 2017-2018 untuk mengurangi angka pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan puluhan hingga ratusan jiwa manusia yang tewas karena kurangnya kesadaran dalam ketertiban berlalu lintas masyarakat. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk menganalisa, strategi komunikasi seperti apa yang digunakan Polres Sukoharjo dalam melaksanakan Program Tahun Keselamatan untuk Kemanusiaan tahun 2017-2018.
Tujuan penulisan ini adalah menjawab beberapa rumusan masalah diantaranya : Bagaimana strategi komunikasi Polres Sukoharjo dalam membangun kesadaran dan ketertiban berlalu lintas masyarakat melalui program Tahun Keselamatan untuk Kemanusiaan? Apa saja hambatan strategi komunikasi Polres Sukoharjo dalam membangun kesadaran dan ketertiban berlalu lintas masyarakat melalui program Tahun Keselamatan untuk Kemanusiaan?
Lasswell yang menyatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?. Marhaeni Fajar mengungkapkan  bahwa rumusan rancangan strategi komunikasi terdiri dari : mengenal khalayak, menyusun pesan, menetapkan metode, seleksi dan pemilihan media serta monitoring dan evaluasi.
Metode yang digunakan penulis studi kualitatif dengan sumber utama yang diperoleh dari wawancara Polres Sukoharjo, sedangkan data pendukung diperoleh dari observasi dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan yaitu; mengenal khalayak, menyusun pesan, menetapkan metode, seleksi dan pemilihan media serta monitoring dan evaluasi. Hambatan strategi komunikasi program Tahun Keselamatan untuk Kemanusiaan yang terjadi di lingkup internal Polres Sukoharjo lebih disebabkan pada perbedaan tingkat pendidikan sedangkan hambatan eksternal dipengaruhi oleh insfrastruktur yang kurang memadai dan aspek bahasa yang menyebabkan perbedaan isi pesan.
Meskipun strategi komunikasi Polres Sukoharjo dalam membangun kesadaran dan ketertiban masyarakat sudah dapat dikatakan berhasil namun masih diperlukan adanya peningkatan penyesuaian dengan karakteristik target khalayak sehingga bisa ditentukan media penyaluran pesan yang efektif serta monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara berkala berkesinambungan dan jika diperlukan bisa mengundang keterlibatan dinas terkait dan warga masyarakat.

*kata kunci: Strategi Komunikasi, Program Tahun Keselamatan untuk Kemanusiaan, Polres Sukoharjo