ABSTRAK
Pemerintah saat ini dituntut untuk mengentaskan kemiskinan dalam responsif gender, sehingga pemerintah Provinsi Jawa Timur membuat program Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan berupa bantuan modal usaha kepada Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP) dengan kesejahteraan 1-5% terendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pendapatan KRTP sebelum dan sesudah mendapatkan bantaun PFK serta untuk mengetahui pengaruh bantuan modal usaha, pendampingan dan pelatihan, tingkat pendidikan dan pengalaman berwirausaha terhadap pendapatan KRTP di Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo. Metode penelitian ini menggunakan data primer dari 46 responden KRTP penerima bantuan PFK di Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo. Metode analisis menggunakan analisis diskriptif, uji beda dua mean dan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian menggunakan uji beda dua mean menunjukkan terdapat perbedaan pendapatan KRTP sebelum dan setelah menerima bantuan PFK. Pendapatan KRTP setelah menerima bantuan PFK lebih besar dari pendapatan KRTP sebelum menerima bantuan PFK. Hasil regresi linier berganda menunjukkan bantuan modal usaha dan pengalaman berwirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan KRTP, sedangkan pendampingan dan pelatihan serta tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap pendapatan KRTP.
Kata Kunci : Kemiskinan, Feminisasi, Pendapatan
