Abstrak


Persepsi Masyarakat Malaysia terhadap Tuduhan Klaim Kesenian Reog Ponorogo


Oleh :
Sa’ad Fajrul ‘aziz - D0413047 - Fak. ISIP

ABSTRAK


Reog Ponorogo sempat menjadi perbincangan antara Malaysia dan Indonesia. Dugaan klaim yang dilakukan oleh Malaysia membuat masyarakat Indonesia marah dan memunculkan aneka protes. Salah satunya adalah dengan demonstrasi yang dilakukan di depan kedutaan besar Malaysia untuk Indonesia. Tanggapan negatif yang terjadi di kalangan masyarakat Indonesia memunculkan pertanyaan tersendiri. Bagaimana kah keadaan yang terjadi pada masyarakat Malaysia? Apakah juga terdapat respon yang kurang baik?

Penelitian ini menggunakan pendekatan historis untuk mengetahui bagaimana tanggapan yang muncul di kalangan masyarakat Malaysia dapat terjadi. Pendekatan historis menuntut peneliti untuk mencari data – data terkait masa lalu di balik sebuah peristiwa sedetail mungkin. Keberadaan sejarah migrasi masyarakat jawa ke Malaysia menjadi kunci. Penulis juga melakukan wawancara terhadap akademisi (Yayasan Warisan Johor), pelaku reog Malaysia (Reog Sri Wahyuni), serta masyarakat Malaysia (generasi muda terdidik) dalam upaya mencari data pendukung. Penelitian dilakukan di Malaysia dengan maksud supaya diperoleh data lapangan langsung dari sumbernya.

Data – data yang dikumpulkan inilah yang memberi jawaban bahwa masyarakat Malaysia terhadap keberadaan reog  adalah baik  adanya. Keberadaan reog dianggap memperkaya keanekaragaman budaya di Malaysia selain juga terdapat kebudayaan India dan Tiongkok. Migrasi yang dilakukan masyarakat jawa ke Malaysia lah yang mengakibatkan adanya reog di Malaysia  hari  ini.  Dan  keturunan  mereka  lah  yang  terus  mengupayakan  agar  reog  terus lestari. Mereka menarikan reog di sanggar – sanggarnya serta mengajarkan reog kepada anak keturunannya.

Ke depannya, diharapkan tidak terjadi lagi kesalahpahaman antara Malaysia dan Indonesia terutama dalam hal budaya. Kemiripan budaya yang dimiliki oleh Malaysia dan Indonesia dapat memicu perdebatan namun di balik itu semua, kemiripan budaya juga dapat mempererat hubungan kedua negara.

Kata kunci : Reog, Budaya, Masyarakat Malaysia, Imigran Jawa