ABSTRAK
Latar Belakang. Menopause adalah satu keadaan berakhirnya siklus menstruasi seorang perempuan. Hal ini menyebabkan berbagai perubahan, baik secara fisiologis maupun psikologis. Esterogen turut berperan dalam terjadinya perubahan ini. Salah satu hal yang sering dikeluhkan oleh perempuan di usia pertengahan adalah menurunnya kemampuan kognitif dan memori. Semakin meningkatnya harapan hidup perempuan, semakin lama pula ia hidup dalam masa menopause. Hal ini menyebabkan semakin besar pula kemungkinan perempuan mengalami keluhan tersebut. Belum banyak data mengenai penurunan fungsi kognitif di Indonesia, terlebih fungsi kognitif pada perempuan menopause.
Metode. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Metode pengambilan data menggunakan consecutive sampling dimana pengambilan data dilakukan hingga memenuhi jumlah yang dibutuhkan yaitu 108 subjek penelitian (54 kota dan 54 desa). Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan untuk daerah perkotaan dan wilayah kerja Puskesmas Jenar untuk daerah pedesaan. Kuisioner yang digunakan adalah Mini Mental State Examination (MMSE) dengan skor <24>Hasil. Lokasi tempat tinggal (kota dan desa) memberikan pengaruh yang bermakna terhadap fungsi kognitif perempuan menopause (nilai p: 0,009). Angka kejadian penurunan fungsi kognitif di daerah perkotaan lebih sedikit dari daerah pedesaan (kota 37,03%, desa 43,5%). Hipertensi, diabetes, dan kelompok usia tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap fungsi kognitif perempuan menopause dengan nilai p masing-masing 0,65, 0,907, 0,603. Lama tempuh pendidikan memberi pengaruh yang sangat signifikan terhadap fungsi kognitif perempuan menopause dengan nilai p 0,000.
Simpulan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan fungsi kognitif pada perempuan menopause di daerah perkotaan dan pedesaan. Fungsi kognitif perempuan menopause di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan pedesaan.
Kata Kunci: menopause, fungsi kognitif, perkotaan, pedesaan.
